Kisah Syarifah Nawawi Pendiri PERWARI, Pujaan Hati Tan Malaka

Pada Desember 1945, ia mendirikan organisasi Persatuan Wanita Republik Indonesia (Perwari).

Di samping keterpautan organisasi, ia meneruskan kegiatan pendidikannya dan memberi pengajaran kepada anak perempuan serta wanita muda yang tidak mempunyai biaya pendidikan. Mula-mula, ibu memakai sebuah kamar di rumah Ny. Abdoerachman untuk kegiatan pendidikan ini, kemudian ia memakai rumahnya sendiri.

Sebagai pengakuan atas sumbangsihnya dalam memajukan pendidikan perempuan, ia menerima beberapa piagam penghargaan. Potret dirinya masih tetap tergantung di gedung Panti Trisula Perwari.

BACA JUGA  "Mahapatih Gajahmada", Penakluk Nusantara Dari Minangkabau ?

Dalam buku Biografi Selasih dan Karyanya (1995), sebagai salah satu simbol emansipasi di tanah Minang, Sariamin Ismail alias Selasih–novelis wanita angkatan Pujangga Baru–pernah membuat sebuah puisi untuk Syarifah berjudul “Beringin Sakti”.

Memasuki tahun 1984, kesehatannya mulai terganggu. Namun, kepada anak-anaknya ia berpesan, jangan sekali-kali dirinya dibawa ke rumah sakit, sekalipun jika kesehatannya semakin terganggu. Sebab, ia ingin meninggal dunia tempat tidurnya sendiri.

BACA JUGA  Aksi Reuni Akbar 212 Super Damai SUKSES. Dgn ketua panitia H EKA JAYA.

“Akhirnya tengah hari pada Ahad tanggal 17 April 1988, persis pada tanggal ketika 64 tahun sebelumnya dia menerima telegram mengenai perceraiannya, ibuku berpulang ke Rahmatullah. […] Dia dimakamkan di Tanah Kusir,” tulis Mien Soedarpo dalam Kenangan Masa Lampau II (1997).

BACA JUGA  Manfaatkan Area Sabuk Hijau Bendungan Batujai, Menteri Basuki Tanam Sorgum Sebagai Pangan Alternatif

Pengabdian Syarifah Nawawi untuk pendidikan dan pencerdasan wanita di Indonesia tentu akan selalu dikenang oleh bangsanya. Ia menerima piagam penghargaan atas sumbangsihnya yang tulus dan tak kenal lelah demi terangkatnya anak-anak perempuan miskin ke derajat yang lebih tinggi. Sampai sekarang potret wajahnya masih tergantung di gedung Panti Trisula Perwari sebagai pengakuan atas pengabdian dan sumbangsihnya yang tulus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *