Siapa yang tak pernah mendengar nama besar Gajah Mada, sang Mahapatih Majapahit, orang pertama yang dikatakan mempersatukan Nusantara ?
Hingga kini nama tersebut berkibar seiring kebesaran nama kerajaan Majapahit namun hingga saat ini pula tak ada seorangpun yang tahu tentang asal-usulnya bahkan tentang akhir hidupnya. Begitu pula tentang strategi politiknya menuju posisi puncak di Majapahit serta strategi perangnya menguasai Nusantara yang menjadi misteri tak terjawab hingga kini.
Siapa dan darimana asal-usul sang Mahapatih yang sebenarnya ?
Tidak ada satu sumber pun yang dapat dijadikan rujukan untuk mengetahui asal Gajah Mada dan siapa orang tuanya. Para sejarawan bersilang pendapat tentang asal usulnya. Ada yang menyebut Gajah Mada berasal dari Sumatera, tepatnya dari Minangkabau dengan asumsi bahwa kata Mada itu di Minangkabau berarti bandel, sementara di Jawa tidak ada kata Mada dalam kosa kata bahasanya. Selain itu gelar Gajah juga diambil dari asal nama binatang yang berada di pulau andalas itu.
Hoesein Djajadiningrat dalam “Critische beschouwing van de Sadjarah Banten” menuturkan tentang asal usul Gajahmada bahwa konon ada seorang Brahmana datang ke Jawa bersama istrinya yang sedang hamil tua. Di bawah pohon rindang, Ni Brahmani melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika Brahmana itu melihat seorang penyadap legen (penyadap tuak) mendekat, karena tidak ingin terlihat, ia pergi bersama istrinya meninggalkan anaknya. Penyadap tuak lalu membawa pulang anak yang ditemukannya itu dan ternyata kemudian hari membawa keberuntungan baginya.
Dia memberi nama anak yang ditemukan tersebut dengan nama Mada. Raja mendengar tentang dia dan membawanya ke dalam lingkup kerajaannya. Beliau memberinya desa Gagadjah dan mengangkatnya menjadi patih dengan gelar Patih Gadjah Mada, yang berasal dari nama tanah miliknya.