Jakarta – porosnusantara.co.id
Direktur Secret Service, Kimberly A. Cheatle mengundurkan diri pada hari Selasa (23/7/2024) waktu setempat, setelah kegagalan keamanan seputar percobaan pembunuhan mantan Presiden Donald J. Trump dan seruan agar dia mundur dari anggota parlemen di kedua partai.
Dalam sebuah email kepada para pegawai Secret Service pada hari Selasa, Cheatle mengatakan bahwa salah satu tugas utama badan tersebut adalah melindungi para pemimpin negara dan bahwa badan tersebut “gagal memenuhi misi tersebut” karena gagal mengamankan rapat umum kampanye dari seorang penembak pada tanggal 13 Juli 2024.
“Saya tidak ingin seruan saya untuk mengundurkan diri menjadi pengalih perhatian dari pekerjaan besar yang anda semua lakukan terhadap misi vital kita,” kata Cheatle dalam email tersebut, yang dikutip The New York Times.
Dia mengatakan bahwa dia sangat berkomitmen pada badan tersebut, tetapi menambahkan bahwa “mengingat kejadian-kejadian baru-baru ini, dengan berat hati saya membuat keputusan sulit untuk mengundurkan diri sebagai direktur anda.”
Presiden Biden dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, berterima kasih kepada Cheatle karena telah menjawab panggilannya untuk memimpin badan tersebut. “Sebagai seorang pemimpin, dibutuhkan kehormatan, keberanian dan integritas yang luar biasa untuk bertanggung jawab penuh atas organisasi yang ditugaskan dengan salah satu pekerjaan paling menantang dalam pelayanan publik.”
Biden mengatakan bahwa ia akan segera menunjuk direktur baru. Pada Selasa sore, Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro N. Mayorkas, yang bertanggung jawab atas Secret Service menunjuk Ronald Rowe sebagai pelaksana tugas direktur badan tersebut. Rowe, yang merupakan wakil dari Cheatle, telah bekerja di Secret Service selama lebih dari dua dekade.