Ciptakan Biobriket dari Sorgum Sebagai Bahan Bakar Ramah Lingkungan Tim SMAN Bali Mandara Sabet Juara 1 Peneliti Tingkat Nasional Toyota Eco Youth 12

SINGARAJA,NusaBali –  PorosNusantara || Setelah menjalani proses seleksi yang panjang, Tim SMAN Bali Mandara berhasil meraih Juara I penelitian tingkat nasional Toyota Eco Youth 12, baru-baru ini. Tim yang terdiri dari Putu Darma Yasa dan Ni Kadek Karina Dewi ini berhasil mendulang prestasi melalui hasil penelitiannya biobriket berbahan limbah tanaman sorgum sebagai bahan bakar ramah lingkungan.

Prestasi mereka di bawah asuhan guru pembina I Wayan Madiya bermula sejak Desember 2021 lalu. Mereka menemukan persoalan lingkungan di sekitar. Salah satunya persoalan iklim yang semakin tidak menentu, salah satunya dipengaruhi oleh emisi karbon dioksida yang sangat tinggi. Penggunaan arang di masyarakat pada sejumlah aktivitas, menimbulkan asap penyumbang emisi karbon dioksida yang tinggi. Jika tidak dikendalikan, cemaran ini dapat berpengaruh pada kelangsungan lingkungan dan makhluk hidup.

BACA JUGA  50 Anggota DPRD Kota Depok Periode 2019 - 2024 resmi Di Lantik

Atas persoalan tersebut Darma dan Karina mencoba membuat bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Mereka pun akhirnya mencoba berinovasi menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungannya dan mudah ditemukan. Salah satunya adalah tanaman sorgum. “Kebetulan di dekat sekolah kami ada pengembangan tanaman sorgum seluas 8 hektare, selain juga di beberapa wilayah di Buleleng, pemerintah sedang menggencarkan pengembangan tanaman non beras. Sehingga bahan membuat biobriket ini mudah ditemukan,” jelas Darma yang masih duduk di bangku kelas XII ini. Mereka pun hanya memakai limbah daun dan batang sorgum yang sudah tidak digunakan usai dipanen.

BACA JUGA  Polsek Tambelang Melakukan Monitoring dan Pengawasan Vaksinasi Masyarakat di SMPN 1 Sukawangi

Proses pembuatan biobriket ini dilakukan dengan metode pirolisis. Prosesnya menggunakan tabung pembakaran sekaligus kondensasi sehingga selama proses pembuatan karbon aktif biobriket, tidak terdapat asap yang dihasilkan. Melainkan mengalami proses kondensasi menjadi Bio-oil. Hasil berupa biobriket yang dihasilkan menjadi produk yang ramah lingkungan karena menerapkan prinsip netralitas karbon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *