Poros Nusantara, Lampung – Pengamatan beberapa awak Media dari tanggal 24 desember sampai dengan 27 desember 2019 musim libur Nataru di ASDP Bakauhuni terdapat beberapa temuan fakta dilapangan yang perlu dievaluasi dan segera di tindak lanjuti oleh manager ASDP beserta Direksi ASDP untuk kenyamanan dan keamanan arus balik musim libur Nataru tahun ini. Seperti Diketahui Dari terminal Eksekuti ASDP Bakauhuni ke terminal reguler para penumpang di antar menggunakan jasa shuttle Bus yang merupakan kendaraan bekas Trans Lampung yang memiliki pintu depan untuk penumpang keluar masuk masuk dan pintu tengah dengan ketinggian lehih dari 1 meter untuk barang, tetapi fakta di lapangan pintu tengah itu banyak digunakan untuk naik turunnya penumpang dikarenakan penumpukan penumpang yang naik turun shuttle bus lewat pintu depan yang kecil sehingga penumpang tidak sabar dan lompat lewat pintu tengah yang membahayakan penumpang itu sendiri. Info dari sumber yang dapat di percaya sudah memakan korban penumpang 2 orang yang patah kakinya karena terjatuh dari Bus, menurut sumber kami saran sudah disampaikan untuk menyediakan tangga turun untuk pintu tengah tetapi tidak ada respon dan realisasi dari ASDP, Jumlah shuttle bus yang disiapkan ASDP pun terbatas sehingga banyak penumpang yang terpaksa menunggu terlalu lama di terminal eksekutif dan reguler dan terkadang hanya 1 bus yang beroperasi.
keluhan pengguna jasa selanjutnya mengenai banyaknya calo bus yang keliaran terlihat mulai dari pintu keluar terminal reguler yang menawarkan jasanya sampai melewati batas yang di tentukan pihak keamanan dan menganggu kenyamanan para penumpang sehingga terkesan tidak tertib dan semrawut, para calobuspun tidak segan mencegat bus masuk lompat ke shuttle bus dan menawarkan jasanya bahkan tengah malam pada saat bus berhenti untuk melewati gerbang pembatas antara terminal eksekutif dan reguler, bahkan lagi pada saat shutle bus berhenti di depan pintu lobby terminal reguler para calo bus menarik narik penumpang lewat pintu tengah yang tinggi sehingga membahayakan keselamatan pengguna bus shuttle.