Manado, PorosNusantara || Untuk memastikan kualitas layanan pada Jalan Tol dan Rest Area berkelanjutan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2022 kembali melakukan Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan (JTB) di seluruh Indonesia. Penilaian ini juga sebagai upaya untuk transformasi, inovasi, dan modernisasi jalan tol.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan BUJT didorong untuk meningkatkan kualitas layanan Jalan Tol secara berkelanjutan karena kebutuhan dan ekspektasi publik yang semakin tinggi, ”dengan lingkungan Jalan Tol yang lebih baik akan berkontribusi terhadap kenyamanan dan keselamatan dalam mengemudi di Jalan Tol, khususnya tidak hanya Jalan tetapi juga Rest Area-nya,” katanya.
Penilaian dilakukan oleh Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Direktorat Jenderal Bina Marga, serta Tim Pakar/Tenaga Ahli pada Rabu (2/11/22) dengan melakukan peninjauan lapangan menelusuri Ruas Jalan Tol Manado-Bitung (Mabit).
Penilai JTB Ahmad Safrudin yang merupakan tenaga ahli bidang lingkungan dan trasportasi mengatakan, Jalan Tol Mabit perlu diperkuat penghijauan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) di sepanjang jalan maupun di Rest Area, “selain sebagai estetika, juga dapat menghalau silau di malam hari dan yang terpenting mampu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan,” terangnya.
Menurut Ahmad Syafrudin selain perlu penghijauan, jalan tol bebas hambatan juga harus bebas dari cracking, hole, patching yang elevasinya tidak rata, “karena dengan adanya hambatan tersebut, ada momentum kendaraan yang hilang dan menyebabkan penggunaan BBM menjadi lebih boros. Kemudian dampaknya emisi karbon juga lebih tinggi,” tambahnya.
Direktur Utama PT Jasamarga Manado-Bitung Florysco Partogi Siahaan mengatakan, sejak diremikan pada Februari 2022, pihaknya terus melakukan pembenahan dengan memberikan pelayanan yang optimal, baik dari segi keamanan dan kenyamanan pengendara, ”dalam memberikan pelayanan saat ini telah kita pasang sebanyak 53 unit CCTV terdiri dari 45 CCTV Tipe FIX dan 8 unit CCTV Tipe PTZ, 3 unit kendaraan layanan (customer care), 1 unit Kendaraan Ambulance, 1 unit rescue, 3 unit derek, 2 unit patroli jalan raya, dan 8 GPS kendaraan PLL ” terangnya.