Awalnya, produk Virna Glaucoma Implant by Rohto, yang menyematkan nama inovatornya ini dibuat untuk mencapai gelar Doktoral, dengan arahan dari pembimbing dr. Virna. “Awalnya Virna Glaucoma Implant itu proyek saya untuk pendidikan Strata-3, saya juga diskusi dengan pembimbing,” jelas dr. Virna.
Dijelaskan, untuk meciptakan implan glaukoma tersebut dibutuhkan kontribusi dari pihak industri. Kemudian, dr.Virna mendatangi dan meyakini pihak Rohto untuk mendukung proyek tersebut. Proyek Virna Glucoma Implant dimulai dari mendesain produk agar dapat menyesuaikan dengan rata-rata ukuran mata orang Indonesia, yang memakan waktu selama kurang lebih satu hingga dua tahun.
Selama proses desain, dr. Virna meminta Tim ROHTO untuk menyediakan bahan-bahannya. Kemudian ia mengajukan proposal untuk disertasinya, dan penelitian ini dilakukan sejak Mei 2015 secara bertahap. “Jadi dua arah saya menyiapkan desainnya, kemudiah saya meminta pihak Rohto untuk menyiapkan bahannya, kemudian saya ajukan proposal dan akhirnya di tahun 2015 saya baru penelitian,” kata dr. Virna.
Uji coba dilakukan pada kelinci yang menderita glaukoma, dan setelah pemasangan implan selama dua bulan, evaluasi menunjukkan hasil yang baik. Usai pemasangan implan, kornea kelinci semakin jernih, tekanan bola mata menurun, serta mata kelinci menjadi lebih cerah.
Untuk uji coba kepada pasien manusia dilakukan secara bertahap. Dimulai dari dua pasien, kemudian ditambah 10 pasien, yang hasilnya dipantau dan ditindaklanjuti selama satu tahun. Setelah hasilnya dinyatakan baik, ditingkatkan lagi menjadi 100 pasien. Saat ini lebih dari 200 pasien sudah dipasangkan Virna Glaucoma Implant, dan memiliki keberhasilan baik.
Dalam pengembangannya, dr. Virna juga mengajarkan dokter-dokter dari berbagai daerah di Indonesia, agar dapat mengerjakan operasi implan ini. Ia berharap penggunaan implan ini akan semakin meluas dan dapat memeratakan proses penyembuhan di daerah. Dengan penyebaran inovasi ini di berbagai daerah, pasien tidak perlu datang ke RSCM, kecuali jika kasusnya tidak bisa ditangani di daerah. “Saya juga mengajarkan operasi mata glaukoma implan kepada dokter-dokter di beberapa daerah seperti di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara,” terangnya.