Viddy Ajak Warga NTT Manfaatkan BeasiswaStuned Dari Belanda

KUPANG, POROS NUSANTARA –  Sedikitnya dua persen warga NTT yang melanjutkan studinya di Belanda mendapat bantuan beasiswa stuned. Sampai saat ini sudah ada 3.900 lebih penerima beasiswa StuNed, termasuk didalamnya mahasiswa  dari Nusa Tenggara Timur. Dalam membantu mahasiswa Indonesia yang belajar di Belanda, Nuffic Neso Indonesia adalah Kantor Perwakilan Nuffic, organisasi non profit di Belanda yang ditunjuk resmi menangani kerja sama Internasional dibidang pendidikan dan didanai oleh pemerintah Belanda.

Hal ini dikatakan Viddy M Naufal, Student Counsellor dari Nuffic Neso saat Jumpa Pers di aula Universitas Kristen Artha Wacana, Kamis (1/3/2018). Hadir saat ini  wakil Rektor IV bidang kerja sama Universitas Kristen Artha Wacana, Pdt Jollyanes Ledoh.

Viddy menjelaskan, beasiswa Stuned merupakan salah satu beasiswa yang di berikan oleh pemerintah Belanda bagi warga negara Indonesia. Nuffic Neso Indonesia menyediakan informasi serta memberikan konsultasi secara cuma-cuma mengenai lebih dari 2.100 program studi yang di berikan dalam Bahasa Inggris. Nuffic Neso Indonesia juga memprakarsai dan memfasilitasi kerja sama dibidang pendidikan tinggi antara institusi di Indonesia dan Belanda serta menawarkan perwakilan pemerintah Belanda, beasiswa untuk warga negara Indonesia setiap tahunnya.

Viddy mengatakan, untuk menarik banyaknya peminat studi di Belanda, maka perlu sosialisasi diluar Jakarta agar kesempatan dan informasi bisa didapat dengan baik. Menurut Viddy, penerima beasiswa StuNed asal NTT berdasarkan periode: 6 penerima beasiswa StuNed II, 30 penerima beasiswa StuNet III dan 13 penerimah beasiswa IV , sedangkan pada StuNed periode ke V belum ada penerima beasiswa StuNed asal NTT.

Menurutnya, untuk mensosialisasikan informasi studi di Belanda dan kesempatan beasiswa, Nuffic Neso Indonesia melakukan kunjungan ke beberapa Universitas di NTT, kususnya di Kota Kupang. Kunjungan ini dilaksanakan sehubungan partisipasi Nuffic Neso Indonesia dalam acara pameran pendidikan Internasional yang diselenggarakan pada tanggal 2-3 Maret 2018 di Universitas Nusa Cendana Kupang.

Ditanya soal kriteria mengikuti program beasiswa StuNed, Viddy mengatakan, semua warga NTT yang berminat study di Belanda berhak mendapat kesempatan asalkan bisa memenuhi persyaratan sebagai berikut: harus berwarga negara Indonesia, pendidikan minimal S1/D4 minimal IPK untuk master 3.00 dan short-course 2,75, kemampuan berbahasa Inggris dan memiliki paspor yang masih berlaku serta tidak menerima beasiswa lain untuk program studi yang berlangsung di waktu yang sama.

Dirinya juga menjelaskan, setiap tahunnya ada sekitar 1.500 pelajar Indonesia di Belanda. Program studi yang paling banyak diambil adalah bidang bisnis dan manajemen, bidang pertanian. Pemerintah Belanda juga memberikan kesempatan alumni universitas Belanda untuk mendapatkan kerja di Belanda dengan memberikan visa “Zoek Jarr” atau visa pencari kerja. Visa ini dapat berlaku selama 3 tahun setelah kelulusan. Diharapkan sepulang dari Belanda, bukan hanya ilmu saja yang didapat tapi juga pengalaman kerja dengal bekal finansial untuk kembangkan usahanya di Negara asal.

Viddy berharap, agar semua masyarakat Indonesia mendapat kesempatan untuk memperoleh informasi studi lanjut ke universitas-universitas yang berkualitas, untuk itu Nuffic Neso Indonesia menjalin kerja dengan berbagai pihak, baik institusi resmi seperti halnya dengan fasilitas yang telah diberikan Universitas Kristen Artha Wacana ( UKW) dan Universitas Nusa Cendana. Nuffic Neso Indonesia juga telah menjalin kesepakatan LPDP untuk kerja sama sosialisasi didaerah 3T untuk menjaring calon-calon potensial pemimpin Indonesia di masa yang akan datang.

(Laporan : Erni Amperawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *