Semarang – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi Ketua DPRD Kota Semarang Kadar Lusman dan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu meninjau langsung lokasi banjir yang menggenangi beberapa wilayah di Semarang, Jawa Tengah, salah satunya di Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Selasa (3/1/2023).
Menteri Basuki mengatakan, banjir yang terjadi kali ini tidak hanya disebabkan banjir rob atau banjir pasang surut air laut, namun juga disebabkan oleh debit air hujan tinggi yang terjadi sejak Sabtu (31/12/2022) pagi. Rumah pompa yang terpasang masih kurang kapasitasnya untuk menyurutkan banjir dengan cepat.
“Penanganan banjir yang ditangani sekarang adalah banjir dari hulu sungai dengan kapasitas pompa di Rumah Pompa Sringin sebesar 10 meter kubik (m3)/detik dan Rumah Tenggang sebesar 12 m3/detik, sedangkan debit hujan kemarin sampai dengan 65 m3/detik. Artinya kapasitas pompa masih kurang,” kata Menteri Basuki.
Untuk itu dikatakan Menteri Basuki, sebagai penanganan jangka pendek, Kementerian PUPR pada hari ini sudah mendatangkan pompa dari berbagai wilayah untuk menyedot dan menyalurkan air genangan ke laut. Tambahan pompa penyedot air berkapasitas besar diharapkan dapat mempercepat penanganan banjir di Kaligawe dan jalur jalan Pantai Utara Kota Semarang.
“Hari ini saya datangkan lagi tambahan pompa sekitar 3,5 m3/detik, di antaranya dari Solo (Balai Besar Wilayah Sungai/BBWS Bengawan Solo), Yogya ( BBWS Serayu Opak), Cirebon (BBWS Cimanuk-Cisanggarung), bahkan dari DKI (BBWS Ciliwung Cisadane). Saya harapkan paling lama besok sudah kering,” kata Menteri Basuki.
Sebagai penanganan jangka panjang, Menteri Basuki mengatakan akan menambah jumlah pintu air di Rumah Pompa Kali Tenggang dan Rumah Pompa Kali Sringin. “Jadi nanti penanganannya di Rumah Pompa Sringin akan ditambah delapan pintu, bukan pompanya. Untuk di Tenggang ada enam pintu, ini sudah kita pesan pintunya dan akan dipasang,” ujarnya.