Peringatan 9 Tahun Fukushima : Perpindahan Radioaktivitas 2020 Re-kontaminasi di Fukushima, PLTN Bukan Solusi Energi di Indonesia

Poros Nusantara, Jakarta, 11 Maret 2020 – Survei radiasi ekstensif terbaru Greenpeace Jepang telah menemukan bukti re-kontaminasi yang disebabkan oleh Topan 19 (Hagibis) dan Topan 21 (Bualoi) di 2019, yang melepaskan cesium radioaktif dari hutan pegunungan di Prefektur Fukushima.

Survei yang dilakukan selama tiga minggu pada bulan Oktober dan November 2019, mengamati tingkat radiasi terkonsentrasi di seluruh Prefektur F ukushima. Survei dilakukan dengan mengidentifikasi titik panas tingkat tinggi di seluruh Prefektur Fukushima, termasuk di Kota F ukushima. Darurat radiologis yang sedang berlangsung di kompleks ini dan di beberapa bagian Prefektur Fukushima bertentangan langsung dengan narasi pemerintah Jepang yang terus mendorong propaganda normalisasi di Fukushima dan efektivitas program dekontaminasi masifnya.

BACA JUGA  Kapolrestro Tangerang Kota Awasi Harga Minyak Goreng Dijual Sesuai Ketentuan

Topan no. 19 & 21 menyumbang sejumlah besar hujan di seluruh Jepang, termasuk di Prefektur Fukushima. Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah melaporkan efek curah hujan deras yang mengarah pada peningkatan migrasi radioaktivitas dari hutan pegunungan melalui sistem aliran sungai.

BACA JUGA  Pria Tewas Bersimpah Darah "Di Temukan oleh Warga Sajoanging Kab Wajo"

“Hasil survei radiasi 2019 kami menunjukkan sifat kompleks dan persisten dari mobilisasi radionukllda dan re-kontaminasi di daerah-daerah di Prefektur F ukushima. Daerah hutan pegunungan di prefektur F ukushima, yang tidak pernah didekontaminasi, akan terus menjadi sumber re-kontaminasl jangka panjang. Temuan-temuan dari survei radiasi kami baru-baru ini membantah mitos ‘normalisasi’ di beberapa bagian F ukushima,” kata Kazue Suzuki, Campaigner Energi Greenpeace Jepang.

BACA JUGA  DMC Peduli PSBB , Bagikan Sembako dan 500 Masker Batik

Temuan utama dari penyelidikan Greenpeace Jepang meliputi:

• Titik panas diukur di semua wilayah yang disurvei; termasuk Okuma, Naraha (J-Village), juga di Kota Fukushima.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *