Sikap Wakil Bupati Nduga Perlu Diikuti Oleh Seluruh Pejabat Pemda/Pemprov Di Papua

Sikap Wakil Bupati Nduga Perlu Diikuti Oleh Seluruh Pejabat Pemda/Pemprov Di Papu

Porosnusantara, Papua – Sebagaimana dikutip dari media online wartaplus.com tertanggal 24/12/2019 bahwa Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Nduga, Wentius Nemiangge menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati sebagai bentuk protes dan ungkapan kekecewaan karena ada warganya yang tewas tertembak a.n Hendrik Lokbere. Jayapura, 24 Des 2019.

Belum diketahui secara pasti siapa sesungguhnya pelaku penembakan Hendrik Lokbere, yang jelas pada saat kejadian korban selaku sopir truk ikut dalam iring-iringan pasukan keamanan TNI-Polri dan pada saat itu iring-iringan kendaran TNI-Polri mendapatkan serangan dari KKSB. Hingga saat ini tim investigasi masih melaksanakan tugasnya untuk mengungkap fakta kejadian yang sebenarnya.

BACA JUGA  REST AREA DAN WANA WISATA BALE GANDRUNG SIAP MENYAMBUT KEDATANGAN PARA MENTRI REPUBLIK INDONESIA

Sikap Wakil Bupati Nduga tersebut bukanlah sesuatu hal yang mengagetkan, justru patut diapresiasi bahkan perlu diikuti oleh seluruh pejabat Pemda dan Pejabat birokrasi lainnya di Provinsi Papua.

BACA JUGA  Apresiasi Atas Keberhasilan Menggagalkan Penyelundupan Narkoba, Danlantamal I Beri Penghargaan Kepada Prajurit Lanal Lhokseumawe

Hanya saja sikap tersebut terkesan sangat terlambat, karena peristiwa tragedi kemanusiaan yang terjadi di Nduga bukan hanya baru sekarang. Tetapi sejak dulu di Kabupaten Nduga sebagai wilayah pemerintahan pasangan Yairus Gwijangge dan Wentius Nemiangge telah terjadi serangkaian tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan dan mengenaskan.

Masih segar dalam ingatan publik pada 25 Juni 2018 di Lapangan Terbang (Lapter) Kenyam Nduga telah terjadi penembakan terhadap pesawat angkutan sipil milik Trigana Air yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Papua pimpinan Egianus Kogoya. Bukan hanya itu, KKSB juga membantai masyarakat sipil yang tak berdosa dan mengakibatkan 3 orang warga sipil tewas di bantai termasuk membacok kepala seorang anak kecil setelah membantai kedua orang tuanya di depan mata anak kecil tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *