Porosnusantara.co.id – Menyusul edisi sukses sebelumnya dari Pekan Masakan Italia di dunia, Kedutaan Besar Italia. Institut Budaya Italia Bekerja sama dengan Badan Perdagangan Italia menyajikan edisi 4 “Masakan Italia di Wortd. yang berusaha untuk merengek: tema-tema yang telah dibahas di Expo Milan 2015 dan tertanam dalam Charder of Milan, yaitu: memenuhi syarat, kelestarian budaya, keamanan dan keamanan pangan, hak atas pangan, pendidikan, identitas, komunitas, dan keanekaragaman hayati Seperti yang kita ketahui bahwa masakan adalah salah satu komponen penting identitas dan budaya Italia, serta salah satu fitur yang dialaminya melalui mereknya. Acara ini berlangsung di lebih dari 100 negara di seluruh dunia setiap tahun.
Juga tahun ini kami mengadakan beberapa acara untuk mempromosikan masakan Italia berkualitas tinggi. Hari pertama dalam minggu ini diresmikan dengan seminar berjudul ‘Beautiful Cinque Terre dan Indikasi Geografis: Pemasaran Kualitas Regional dan Lokal dalam Ekonomi‘ oleh Irene Calboli, profesor tamu di Universitas Teknologi Nanyang, Singepore. Seminar ini diselenggarakan bekerja sama dengan Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam di Jakarta. Setelah Seminar. Koki Stefania Vigone dari Mamma Rosy Restaurant menyajikan demo memasak dan mencicipi hidangan khas dari Region Ligun‘a. Hari-hari beriklim didedikasikan untuk bioskop dengan tema kuliner. Setiap hari pukul 18.30, sejumlah film Italia diputar di tempat kami: La Cena per farli connoscere
Makan Malam untuk Mereka Bertemu) oleh Pupy Avati, Vino dentro (Re Wined) oleh Ferdinando Vicentini dan L’abbuffata (The Feast) oleh Mimmo Callopresti.Pada hari Jumat pagi, 22 November 2019. bekerja sama dengan Culinaria Modena, kami mengadakan kelas memasak dengan Chef Tommaso Gonfiantini, Kepala Koki GlA Ristorante dan Osteria GlA. Sementara di malam hari, sebuah film berjudul Gliarancini di Montalbano (Croquettes Montalbano) karya Alberto Sironi diputar di Auditorium Institut.