Ketua DPR Apresiasi Prestasi Olaharaga Nasional

  • Bagikan

Jakarta, Poros Nusantara – Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mengatakan kalau kita semua bekerja keras dengan mengerahkan segala daya dan energi yang kita miliki, insyaallah akan  mencapai prestasi yang dibanggakan oleh bangsa ini. “Tantangan terdekat untuk menunjukan kerja kita sebagai  prestasi bangsa adalah kesuksesan penyelenggaraan Asian Game yang ke 18 Tahun 2018, di Jakarta dan Palembang. Selain sukses sebagai tuan rumah, kita juga harus menunjukan prestasi yang terbaik untuk di kenang sejarah,” katanya.

“ Kita punya atlet terbaik dunia, seperti Lalu Muhammad Zohri sebagai juara dunia lari 100 meter usia 20 tahun 2018 di Finlandia. Kita juga punya Timnas Garuda Muda yang menjadi juara sepak bola di ASEAN, usia 16 tahun dengan mengalahkan Thailand di partai final,” ujarnya.

Menurutnya, kedua prestasi itu, sungguh membanggakan kita semua. “Sebagai bangsa besar kita punya energi untuk meraih prestasi di tingkat dunia. Mari kita dukung dan doakan, agar para atlet yang berlaga di Asian Game 2018 mampu memberikan prestasi yang terbaik sehingga Indonesia masuk ke dalam peringkat 10 besar, sebagaimana harapan kita,” harapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan salah satu tujuan bernegara adalah memajukan kesejahteran umum yang diwujudkan dalam pembangunan. “Berbagai keberhasilan pembangunan yang sudah dirasakan oleh rakyat, antara lain peningkatan pendapatan perkapita, penurunan angka kemiskinan,  serta peningkatan index persaingan global dan index pembangunan manusia. Disamping pembangunan insfrastruktur pembangunan yang merasa di seluruh Indonesia,” imbuhnya.

“Kita patut bersyukur dan terus berikhtiar untuk melakukan percepatan pembangunan guna mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin dibawah naungan dan ridha Allah SWT, baldatun thayyibatun warrabun ghafur,” katanya.

 

Tanggapan Terhadap Pidato Kenegaraan Jokowi

Satya Widya Yuda, Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi Partai Golkar, ketika dimintai tanggapan seputar  pidato kenegaraan Presiden Jokowi, mengatakan pidato presiden itu mengingatkan kepada masyarakat di ulang  tahun Kemerdekaan RI yang ke 73 ini, banyak capaian-capaian, terutama di pemerintahan pak Jokowi yang sudah menginjak tahun ke 4.

wakil komisi 1

Ia menjelaskan disitu ditekankan bahwa pembangunan itu menyeluruh, tidak hanya pembangunan infrastruktur yang sebagaimana sekarang banyak orang yang mendengungkan. “Tetapi lebih daripada itu,  pembangunan yang menyangkut Sumber Daya Manusia, meningkatkan index prestasi, mencoba mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi yang meningkat dari waktu ke waktu,” katanya.

Menurutnya, banyak yang mencerminkan pemikiran seorang presiden melakukan manajemen pemerintahannya dengan memasukan semua faktor-faktor yang bisa mengangkat negara yang bahagia dan sejahtera. “Yaitu mulai dari sumber daya manusianya, sebenarnya kekayaan Indonesia itu tidak hanya pada Sumber Daya Alam tetapi juga pada Sumber Daya Manusia (SDM). Jika SDMnya mumpuni maka pengelolaan Sumber Daya Alam menjadi maksimal,” ujarnya.

“Kita berharap presentasi yang dilakukan presiden dengan menggunakan slide dapat diresapi oleh masyarakat Indonesia. Karena kita belum pernah punya presiden yang sedemikian jelas penjelasannya pada masyarakat yang mudah ditangkap, apalagi disiarkan secara langsung oleh TVRI dan TV-TV nasional lainnya,” ujarnya.

Hal senada juga dikatakan, Hendrawan Supraktikno dari PDIP. “Pidatonya bagus, karena ini acara pertama yang menyampaikan lembaga-lembaga negara yang lain.

Ditanya mengenai kekurangan kinerjanya, ia mengakui memang ada yang kurang kinerjanya, terutama tantangannya dari eksternal semakin penuh dengan ketidakpastian, arah ekonomi dunia yang susah dibaca, perkembangan politik dunia juga penuh dengan riak gelombang, tetapi ada sejumlah prestasi, misalnya semakin membaiknya nilai index sekian.

“Kita harus memperkuat persatuan dan kesatuan karena bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghadapi tekanan dari  luar,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan, bagaimana dengan kenaikan dollar yang makin membumbung tinggi, Hendrawan mengatakan masih aman. “Secara komparatif lebih bagus, dari sejumlah negara misalnya, India, Brazil, Turki sebagai negara-negara yang dipacu menuju negara Industri.  Masih oke, dengan syarat ekspor dan daya saing harus ditingkatkan, serta bisnis harus diperbaiki,” katanya.

 

( Laporan : windarto )

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *