Antusias Masyarakat Hadir Balimau Potang Mogang, Bupati H. Zukri SE Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya

LanggamPorosNusantara || Bupati Pelalawan H. Zukri, SE membuka secara resmi Mandi Balimau Kasai Potang Mogang, Kamis (7/3/2024 ), bertempat di Balai Anjungan Tepian Ranah Tanjung Bunga, Kecamatan Langgam.

Mandi Balimau Kasai Potang Mogang yang dilakukan setiap tahunnya di Kecamatan Langgam ini, merupakan prosesi adat dalam rangka menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan 1445 H. Kegiatan prosesi ini diikuti ratusan masyarakat baik di Kecamatan Langgam maupun dari luar Kabupaten Pelalawan.

BACA JUGA  SMKN 2 Sukorejo Apresiasi Program Kuota Internet Gratis Bagi Siswa Dan Guru.

Dalam sambutan, Bupati H. Zukri SE, mengajak masyarakat untuk terus melestarikan budaya yang ada di Kabupaten Pelalawan, salah satunya adalah Mandi Balimau Kasai Potang Mogang di Kecamatan Langgam.

“Ramainya masyarakat yang mengikuti acara ini, merupakan bentuk komitmen bersama dalam melestarikan wisata budaya yang ada di Kabupaten Pelalawan, sehingga budaya ini nantinya dapat dilihat dan diikuti anak cucu kita,” kata Bupati H. Zukri SE.

BACA JUGA  Warga Muna Kompak Inginkan Rusman Emba Tetap Jadi Bupati.

Dalam setiap festival yang dibuat ini, kata H. Zukri SE banyak filosofi yang bisa di terapkan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya Mandi Balimau, dimana dimaksudkan sebagai simbol mensucikan diri, sehingga dalam menjalankan ibadah puasa nantinya benar-benar mengharapkan ridho Allah SWT.

” Semoga kita bisa terus melestarikan budaya yang ada di Kabupaten Pelalawan, dan bisa semakin lebih baik dalam melaksanakan festival budaya yang kita miliki, agar dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Pelalawan, ” ujar Bupati H. Zukri SE.

BACA JUGA  Puncak Hari Ulang Tahun PAN ke-22 Tahun,Ketua DPD Kunjungi Tokoh-tokoh pendiri PAN Wajo.

Dia berharap agar masyarakat selalu kompak dan saling tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadikan Mandi Balimau Potang Mogang ini sebagai ajang menjalin silaturahmi bagi seluruh masyarakat, dan juga bagi para pemangku adat dengan anak kemenakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *