Segera Rampung, Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Siap Terima Tamu KTT G20

PorosNusantara.co.id – Bali || Dalam rangka mendukung Presidensi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 November mendatang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan peningkatan infrastruktur di Provinsi Bali. Salah satunya melalui pembangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai yang mempermudah akses tamu KTT G20 setibanya di Indonesia.

“Bali yang akan menjadi pusat lokasi penyelenggaraan KTT G20 dengan tema Recover Together, Recover Stronger, akan dibuat lebih ramah lingkungan melalui kegiatan pembenahan infrastruktur kawasan yang didukung dengan penghijauan yang masif,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

BACA JUGA  Tertangkap, Pelaku Pelecean Seksual di Stasiun Sudirman Diduga Alami Eksibisionis Telah Diamankan Polisi

Pembangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai dilakukan di atas lahan PT Angkasa Pura I seluas 5.670 meter persegi. Kini, proses pembangunan segera usai dan mencapai progres fisik 99,96%.

Direktur Bina Penataan Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya Boby Ali Azhari memastikan, seluruh pekerjaan tuntas pada akhir September 2022. “Saat ini hanya tinggal menyelesaikan tahap akhir (finishing) interior,” ungkap Boby.

BACA JUGA  Dalam kurung waktu 1 Bulan, 36 Orang Pengedar Narkoba diringkus Polres Metro Jakpus

Adapun pekerjaan pembangunan terminal VVIP Bandara Ngurah Rai dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dan konsultan supervisi PT Virama Karya sejak 14 Maret 2022, dengan anggaran sebesar Rp50,9 miliar.

Ruang lingkup pekerjaannya terdiri dari Bangunan VVIP, bangunan pos jaga, bangunan ground water tank _ dan ruang pompa, pagar keliling dan gerbang, penataan lansekap, area _drop off, area drop on, serta relokasi instalasi Mekanikal Elektrikal Plumbing (MEP).

BACA JUGA  Jalin Kebersamaan, Lanal Sabang Dan KRI TCB-532 Gelar Olahraga Bersama

Bangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai memiliki luas 1.713 meter persegi dan dirancang lebih luas dibanding bangunan eksisting. Dengan konsep desain yang memadukan arsitektur kolonial dan ornamen kearifan lokal Bali. Konsep ini dipadukan dengan kerajinan khas Bali yang menghiasi bagian interior bangunan, seperti lukisan kamasan dan ukiran astalla padma bhuana pada bagian plafond utama, ukiran Bali utara dan Singa Ambara Raja pada pintu masuk utara (Gumendung).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *