Kementan Ajak Investor Ambil Peluang di 4 Jenis Usaha Agribisnis

Jakarta, Poros Nusantara – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian menggelar diskusi bertajuk Percepatan Investasi di Bidang Pertanian yang merupakan juga rangkaian kegiatan dari 5 sub sektor lainnya masing-masing adalah peternakan, hortikultura, perkebunan, sarana dan prasarana serta tanaman pangan. Percepatan investasi ini sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian untuk mendorong pertumbuhan ekspor dan investasi dibidang pertanian.

Seperti diketahui, Indonesia akan memasuki masa revolusi konsumen pada 2020 mendatang. Hal ini ditandai dengan meningkatnya populasi kelas menengah atau middle class pada tahun depan. Hal ini merupakan momentum yang secara positif akan meningkatkan daya saing untuk Indonesia di mata investor asing. “ Peluang ini harus kita sambut secara proaktif, untuk itu kita disini bersama merumuskan apa yang dibutuhkan para calon investor guna penerapan kebijakan kedepan, ” kata Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil saat memberika arahan pada diskusi tersebut di Jakarta, Rabu (18/9). Diskusi ini dihadiri 172 calon investor dengan jenis usaha masing-masing, seperti fumigasi, peti kemas kayu, rumah walet dan industri pemrosesan sarang walet dari seluruh Indonesia.

BACA JUGA  Kementerian PUPR Lakukan Serah Terima Penghunian 300 Unit Huntap di Pulau Adonara, Flores Timur

Menurut Jamil, upaya untuk terus mempersingkat dan mempermudah proses perizinan investasi sangat diperlukan sekaligus juga dengan mempromosikan potensi dan peluang produk pertanian yang ada menjadi agenda yang penting.

BACA JUGA  Panitia Open Your NB Ameng Mobile Legends PWRI Kab. Bogor Mengadakan Rapat Panitia

Lebih lanjut Jamil membeberkan bahwa pihaknya telah menerapakan 4 terobosan untuk mengakselerasi ekspor produk pertanian. Pertama, layanan Prioritas yang diberikan kepada pengguna jasa yang patuh, pemeriksaan fisi didasarkan pada metoda sampling.” Kedua, yakni In-Line Inspection, di mana eksportir dilatih dan disertifikasi dalam menyiapkan komoditas yang sehat untuk mempermudah dan mempercepat proses karantina ekspor,” sebutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *