Eksportir Tertarik Kembangkan Beras Ketan Hitam Bandung

Bandung, Poros Nusantara – Eksportir yang bergerak di perberasan menyebutkan pangsa pasar beras ketan hitam organik Indonesia masih terbuka luas. Karena itu, pengembangan budidaya beras tersebut memiliki potensi besar untuk kebutuhan ekspor.

Demikian disampaikan eksportir PT Sejati Makmur, Cecep yang rutin mengekspor beras ketan hitam sejak tahun 2011 ke Singapura pada saat kunjungan kerja Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi di Desa Cipeujeuh Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jumat (20/9/2019).

BACA JUGA  Pemko Sawahlunto Buka Kesempatan Kerja Bagi Semua Kalangan Ke Batam

Cecep mengungkapkan pada bulan September ini perusahaannya telah mengekspor 22,5 ton ke Singapura. Adapun targetnya tahun ini bisa sampai 200 ton seperti halnya tahun – tahun sebelumnya.” PSelama ini saya ambil dari Cipinang harganya Rp 21 ribu per kg, baru kita packing kemasannya,” ungkapnya.

Beras ketan hitam di Bandung, kata Cecep, terkenal terbaik karena wanginya. Kalau dari segi bentuk memang lebih kecil, yang bulirnya lebih besar itu produksi dari Garut. Namun pihaknya kadang melakukan mix antara Garut sama Bandung, karena memang pasar luar sukanya yang bulirnya mengkilap dan besar .” Untuk mendukung hal tersebut, di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan, red) setidaknya harus ada color sorter yang bisa menyaring warna dan polisher untuk mengkilapkan,” ujarnya.

BACA JUGA  Kapolsek Kalideres AKP Indra Maulana SH,SIK Menghadiri Haul dan Tabligh Akbar Milad ke- 33 Majelis Ta'lim Nurul Hasanah

Ketertarikan akan beras ketan hitam juga diungkapkan oleh Lewi dari PT Profil Mitra Abadi. Menurutnya, selama ini memang pasar Eropa mulai berminat ke produk organik.”Jadi karena di sekitar sini (Kecamatan Pacet, Bandung, red) sudah banyak praktek budidaya organik alangkah bagusnya kalo ketan hitam disini juga organik,” tuturnya.

BACA JUGA  WAGUB SERAHKAN HEWAN KURBAN DARI JOKOWI

Lewi menjelaskan trend di Eropa sekarang ingin mengkonsumsi karbo yang non gluten, salah satunya ketan hitam. Karena itu, cecep juga ingin mengembangkan olahan ketan hitam menjadi produk ekspor.” Ini menarik sekali, rengginang ini bisa jd crackers yang sehat dan non gluten. Akan lebih baik dibandingkan olahan tepung,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *