Porosnusantara.co.id, Bandung – Pada peringatan Hari Bumi ke-49 yang dilangsungkan di Museum Geologi, Bandung, Sabtu (27/4), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menekankan bahwa sumber daya alam yang saat ini kita kelola dan manfaatkan saat ini bukanlah warisan nenek moyang, tetapi itu adalah warisan untuk kehidupan anak cucu kita di masa mendatang.
“Bumi atau alam kita ini harus dipahami bukanlah warisan nenek moyang kita karena ini milik Tuhan. Ini adalah titipan untuk anak cucu kita di masa mendatang, jadi tolong kita sama-sama merawat dengan baik, tolong jangan hanya melaksanakan seremonial (Hari Bumi) saja tapi betul-betul lakukan pelestarian alamnya,” tegas Jonan.
Jonan menambahkan, kegiatan sektor ESDM yang terkait langsung dengan permasalahan lingkungan yang terbesar adalah reklamasi paska tambang. Reklamasi ini menurut Jonan menjadi satu tantangan besar karena perijinan tambang-tambang yang dikeluarkan selain migas semakin lama semakin banyak perijinan yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah.
“Karena sebagian besar perijinan tambang dikeluarkan Pemerintah Daerah, karena itu saya pikir perlu ada kerjasama dan kalau perlu dibuatkan peraturan yang sangat mengikat supaya kegiatan-kegiatan reklamasi atau kegiatan-kegiatan paska tambang termasuk di migas itu bisa meminimalisir kerusakan lingkungan. Saya kira ini penting,” ujar Jonan.
Jonan juga mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan merupakan kontribusi Kementerian ESDM dalam pelestarian lingkungan. Tantangan penerapan renewable energi pada saat ini antara lain berkutat pada masalah investasi atau masalah harga.
“Jika renewable dijadikan listrik maka tantangannya adalah masalah harga, tapi saya percaya mungkin dalam waktu yang singkat sekali itu makin lama harganya makin terjangkau oleh masyarakat, nah ini saya pikir yang mesti didorong,” pungkas Jonan.