Pekalongan,Poros Nusantara – Kepala Desa Mejasem Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mengamuk saat di konfirmasi mengenai Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap ( PTSL) , pada hari Senin 26/03, di ruang kantor Balai Desa.
Pada awalnya saat wartawan mendatangi Kepala Desa, di ruang kerjanya yang bertujuan konfirmasi terkait PTSL, dan disitu langsung di temui oleh Sudarto selaku Kades Mejasem, serta Sekdes dan Perangkat. Di situ wartawan langsung menanyakan masalah PTSL, berapa bidang dan besar penarikannya, serta peruntukannya untuk apa?
Sudarto selaku Kades, malah menjawab saya tidak tahu dan lepas, karena PTSL ada panitianya sendiri , yaitu masyarakat peserta sendiri. Sudarto lalu mengalihkan pembicaraannya, dengan menjawab dirinya kepalanya pusing, karena di kejar oleh Kecamatan terkait APBDes yang belum selesai, dan penghasilan tetap/siltap 3 bulan belum turun juga, malah menyuruh wartawan mengkritik pemerintah melalui penderitaan.
Pada saat itu juga, Sudarto perlahan meninggalkan wartawan, yang masih mengobrol sama perangkat, yang menggantikan dirinya, dan Sudarto mefoto wartawan, secara diam – diam di depan pintu keluar, sembari pergi keluar. Dan salah satu wartawan menemui Agus Pranoto selaku Sekdes Mejasem yang berkompeten dalam pencarian leter c dan pemberkasan.
Agus Pranoto menuturkan, bahwa Desa Mejasem, pengajuan PTSL tahun ini 400 bidang, tapi pendaftar masih 100 lebih, yang sudah memenuhi persyaratan hanya 17 orang, dan untuk pembelian patok, materai nanti akan di tarik 250.000,- dan nantinya untuk yang Hibah waris itu melalui notaris, untuk masalah dana ditanggung peserta sendiri, di luar dari Rp 250.000,- ujarnya.
Ketika wartawan masih konfirmasi dengan Sekdes, tiba-tiba Sudarto selaku Kades datang masuk, sambil maki – maki dengan nada keras dan menendang kursi yang berada di ruangan, dan menjadi gaduh, di karenakan ada aduan dari salah satu perangkatnya.