Bunuh Diri Di Kamar Mandi Dengan Seutas Tali Pinggang Di Desa Pagak, Kec. Purworejo Klampok, Kab. Banjar Negara.

Banjarnegara, Poros Nusantara – Masyarakat Desa Pagak khususnya Dukuh Kritik RT. 03/04, Kec. Purworejo Klampok, Kab.Banjarnegara, pagi sekitar pukul 5.15 WIB, digegerkan dengan adanya berita salah satu warga melakukan bunuh diri di kamar mandi.

Kronologi kejadian, korban SUPARMAN (50) pagi itu sekitar pukul 05.00 WIB, pulang dari sholat subuh di masjid terdekat. Sesampai di rumah minta dibikinkan segelas kopi oleh adiknya WAINAH (48).  Sebelum kopi tersebut diminum, korban sambil menenteng handuk berpamitan ke adik ipar SUMARTO bin SANMARJO (64), hendak mandi dulu sambil menunggu kopi agak dingin, yang pada saat itu kebetulan sedang duduk bersama sambil ngobrol diruang tengah. Setelah ditunggu – tunggu sekitar 15 menit tidak juga datang, Sumarto lantas menyuruh istri untuk melihat adiknya. Namun pintu terkunci dan dipanggil – panggil tidak ada jawaban dari adiknya, Wainah lantas curiga. Apalagi sama sekali tidak terdengar suara air layaknya suara orang yang sedang mandi. Kemudian Wainah memanggil suaminya. Karena pintu terkunci, Sumarto berinisiatif untuk mendobrak pintu kamar mandi. Benar saja, setelah pintu terbuka ternyata Suparman kelihatan sudah tergelantung bersandar di tembok tidak bergerak sama sekali tepat dibawah fentilasi kamar mandi.

bnSumarto dan istrinya lantas berteriak histeris dan memanggil tetangganya untuk membantu menurunkan korban. Akan tetapi untuk bahan penyelidikan disarankan oleh RT setempat tidak langsung diturunkan sampai petugas dari kepolisian datang.

Tim INAFIS dari Polres Banjar negara yang dipimpin oleh Iptu Dedi Bayu terjun ke TKP atau Tempat Kejadian Perkara, untuk melakukan  identifikasi. Dan selanjutnya dilakukan visum di Rumah Sakit EMANUEL Purworejo klampok.

Kapolsek Purworejo Klampok, Akp. Hasan  Suhaeri S.O.S.  mengatakan, ”Dari ciri – ciri yang terdapat ditubuh korban, merupakan korban bunuh diri dengan cara gantung diri. Tidak ada tanda – tanda kekerasan. Lidah melet, keluar air mani, keluar tinjanya. Maka bisa disimpulkan murni bunuh diri.”

Suparman kelahiran Medan 5 Nopember 1968. Memperistri gadis Temanggung, Sugati  dan menetap disana. Tepatnya Dusun Lengkong RT.02/08, Desa Geblog rt. Kec. Kaloran, Kab. Temanggung.

Usaha serabutan. Di Desa Pagak sedang bertamu di rumah adik kandung Wainah, sejak hari Jumat sore jam 17.00 WIB, setelah sebelumnya mengunjungi bibinya di Desa Kalilandak, Kec. Purworejo Klampok, Kab. Banjarnegara. Selama di rumah adik kandung korban tidak pernah mengeluh atau menceritakan problem rumah tangga korban. Apalagi korban memang punya karakter pendiam. Istri Sugati yang pada saat kejadiaan sedang bekerja sebagai asisten rumah tangga di Bekasi.

Korban meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang saat ini sedang mengais rejeki di Kalimantan

 

( Laporan : Sri Handoyo )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *