Berdasarkan penelitian, kantong plastik biasa atau plastik bungkus makanan, minuman serta deterjen membutuhkan waktu sepuluh sampai 12 tahun untuk terurai. Botol plastik lebih lama lagi. Karena polimernya lebih kompleks dan lebih tebal, botol plastik memiliki waktu 20 tahun untuk hancur.
Namun usaha dan kerja keras tidak ada yang sia-sia. Memulai pelatihan dengan 2 orang siswa, kini Meri Sihaloho dibantu Normalina Girsang telah membina 15 siswa dari internal sekolah, serta menjadi mentor untuk 10 sekolah binaan yang kesemuanya tingkat sekolah dasar. Dan kini SMPN 1 Pantai Cermin dengan program Mendukung Pola Minum Air Sehat, para siswa dihimbau untuk membawa minuman sendiri dari rumah, serta dengan diwadahi tempat minum buatan sendiri.
“Hal ini selain membudayakan hidup sehat, juga menumbuhkan kecintaan siswa kepada hasil karya sendiri yang tak kalah dalam hal bentuk, seni serta kualitasnya dibanding buatan pabrikan. Untuk bahan kerajinan, para siswa membawa sendiri dari sampah plastik dirumah masing-masing. 2 hal positif yang didapat yaitu membiasakan siswa untuk membuang sampah pada tempatnya, juga membuat rumah dan halaman menjadi bersih dari sampah, terutama plastik”, papar Maryam.
Sementara untuk kendala yang dihadapi, antara lain faktor penyediaan bahan serta distribusi hasil kerajianan tersebut karena gambaran atau imej yang rendah difikiran masyarakat akan sampah dan hanya orang yang berjiwa seni yang dapat menghargai hasil karya tersebut.
“Terima kasih kepada Bapak Bupati Soekirman dan Wabup Darma Wijaya serta Kadis Pendidikan Drs. Joni Walker Manik atas perhatian, bimbingan dan dukungan yang terus diberikan kepada kami. Hal ini menambah motivasi kami untuk menjadi pelopor Inovasi sesuai Visi Kabupaten Sergai yang Unggul, Inovatif dan Berkelanjutan”, pungkas Kepala Sekolah yang baru saja menerima Penghargaan Adiwiyata Mandiri dari Presiden Jokowi pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Tingkat Nasional tahun 2017 di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Rabu (2/8) yang lalu.