Riau (Kemenag),- Mengawali Tahun 2025, Pondok Pesantren Salafiyah Al Amin Dumai melaksanakan kegiatan pelatihan perkebunan sawit pesantren percontohan tahun 2025, Jum’at, (10/1/2025).
Pelatihan yang dibersamai dengan penandatanganan komitmen dibuka langsung Staf Ahli Pj. Gubernur Riau Bidang Ekonomi dan Keuangan Tengku Zul Efendi.
Dalam sambutannya, Tengku Zul Efendi mengatakan perlunya kolaborasi pemerintah dan pondok pesantren dalam pengembangan perekonomian pondok pesantren.
“Pengembangan perekonomian pondok pesantren merupakan upaya untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan santri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesantren. Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan ekonomi pondok pesantren dengan mendirikan badan usaha dan berkolaborasi dengan pihak terkait,” ujarnya.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan pondok pesantren antara lain, pertama melakukan sosialisasi gagasan bahwa ekosistem ekonomi pesantren tidak sebatas pesantren dengan masyarakat sekitar, namun dengan sejumlah pesantren dalam kawasan tertentu. Kedua, melibatkan pesantren dalam jumlah tertentu, seperti 10-20 pesantren, atau pesantren satu kabupaten dalam sebuah ekosistem.
Ketiga, dengan sesama pesantren, anggota ekosistem menghitung berapa kebutuhan bulanan rutin layanan untuk santri dan pendidik terkait barang konsumsi seperti lauk pauk, sayur maur, sabun mandi, pasta, alat sekolah dan kemudian sesama pesantren saling berbagi peran pesantren mana yang bisa memenuhi kebutuhan barang tertentu. Satu komoditi bisa disediakan dua atau tiga pesantren, disesuaikan dengan kemampuan, selanjutnya untuk pengembangan berkelanjutan, masing-masing kelompok ekosistem membuat perencanaan atau roadmap pengembangan dan terakhir treatmen pemerintah dan atau bantuan pemberdayaan disesuaikan dalam peta jalan (roadmap) yang disusun kelompok.