Jakarta, porosnusantara.co.id – Ketua Umum Gerakan Bhinneka Nasional (GBN) Erros Djarot beserta para korban mafia tanah dan sejumlah aktivis senior membesuk Ketua Forum Korban Mafia Tanah (FKMTI) SK Budiarjo yang ditahan di Rutan Salemba, Jakarta Pusat, dalam kasus sengketa tanah.
Kepada para Wartawan Eros Djarot mengungkapkan, apa yang digugat oleh Budiarjo berdasarkan data yang ada terkait dengan permasalahan pertanahan di Tanah Air. “Ayo kita adu data,” ucapnya di depan Rutan Salemba, Jakarta, Kamis (12/1/2023).
Terkait penangkapan ketua Forum Korban Mafia Tanah FKMTI, SK Budiarjo dalam kasus sengketa tanah, hari ini Putra-putri korban mafia tanah, aktivis dan para korban mafia tanah turut hadir dalam membesuk Ketua FKMTI tersebut.
Di Markas GBN pada kesempatan sebelumnya, Erros ditemui eartaean senior Bambang Harimurti, sejumlah aktivis dan tokoh buruh yang memperjuangkan dibebaskannya Ketua Forum Korban Mafia Tanah (FKMTI) SK Budiarjo.
“Salah satu kawan kita sudah memperjuangkan untuk menegakkan hak-hak rakyat atas tanahnya itu dihabisin oleh mereka-mereka yang pro mafia. Sudah jelas, ini bongkahannya sudah hampir kena. Pak Jokowi harus betul-betul memahami itu,” kata Erros.
Dia juga meminta Kepala Badan Pertanahan Nasiona (BPN) untuk melaksanakan UUD yang dalamnya ada amanat konstitusi mengenai keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
“Kalau sekarang ada yang menguasai ribuan hektare bahkan jutaan oleh satu orang, itu sudah melanggar. Jangan sampai nanti di akhir cerita pemerintahan Jokowi dianggap wah ini melanggar UUD Pasal 33,” pungkas Eros Djarot menutupnya.
Usai menggelar jumpa pers, membesuk SK Budiarjo dan unjuk rasa di depan rutan salemba, para korban mafia tanah bergerak ke Komnas HAM di Jl Latuharhari, Jakarta Pusat untuk mengadukan kasusnya.