Porosnusantara.co.id – Bali || Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati saat menyampaikan penjelasannya dalam acara The 3rd Multi Hazard Early Warning Conference di Bali mengatakan bahwa seluruh negara harus mengambil peran dalam membangun ketangguhan secara merata atau yang ia sebut dengan holistik sesudah Covid-19 meredam. Beliau, Dwikorita Karnawati menuturkan bahwa keteguhan tersebut tak hanya sampai pada tingkat ekonomi melainkan juga memasuki skala bencana dan terkhusus keadaan iklim yang saat ini menjadi pusat perhatian internasional.
Kepala BMKG juga menyerukan untuk mencapai keteguhan itu, tiap-tiap negara harus saling membantu satu sama lain dan tidak saling menyaingi.
“Untuk membangun ketangguhan secara total di level internasional, maka antar negara tidak bisa berupaya sendiri-sendiri atau saling bersaing. Sebaliknya, harus saling bahu membahu, gotong royong untuk mewujudkan hal tersebut,” sebut Dwikorita saat menghadiri The 3rd Multi Hazard Early Warning Conference di Bali, Selasa (24/5).
Untuk memenuhi ketangguhan total, Dwikorita menjelaskan bahwa membutuhkan 5 poin penting yang harus dikerjakan dengan baik untuk mendapatkan hasil maksimal.
Poin pertama, beliau menyebutkan untuk membangun sistem peringatan dini yang efektif, hal tersebut guna mengurangi resiko kerusakan ataupun korban jiwa jika terdapat peristiwa yang tidak di inginkan. Terlebih ia mengatakan negara-negara yang terkena dampak Covid-19 akan jauh terpuruk jika sistem peringatan dini tidak di gunakan sebaik mungkin.
Kedua, tentunya untuk membangun sistem tersebut membutuhkan pendanaan. Dwikorita menjelaskan urgensinya dalam membuat skema pembiayaan yang tepat dan tidak membebankan negara-negara berkembang, tertinggal, dan kepulauan. salah satu contoh fasilitas pendanaan yang berkeadilan sebut Dwikorita adalah Systematic Observations Financing Facilities (SOFF).