Hadapi Pandemi, Aston Masih Survive Dan Raih Keuntungan

Hadapi Pandemi, Aston Masih Survive Dan Raih Keuntungan


Bogor, porosnusantara.co.id Nuzirman Nurdin, selaku Chief Investor Relation & Coorporate Affair Aston sampaikan untuk kedepan harapan jikalau covid membaik dan semua industri pariwisata akan bisa rebond. Demikian ucapnya pada wartawan media cetak, online dan elektronik saat diwawancarai di tengah sesi RUPS PT Graha Andrasentra Propertindo (JGLE) yang digelar di Hotel Aston Resort. Bogor, Jawa Barat (14/09)

Dirinya mengaku untuk hadapi pembatasan dan penutupan beberapa wahana wisata (baik Jungle, water park) dikarenakan aturan kebijakan Pemprov Jawa Barat dan Pemda Bogor pihaknya tengah melakukan penghematan.

“Lantaran, pariwisata itu tergantung dengan keramaian. Sementara keramaian dilarang,” paparnya

“Diluar itu, yang dirasakan sangat susah. Dikarenakan ada pembatasan kapasitas. Barang tentu, dikarenakan saat berkumpul terkena denda,” terang Nurdin.

BACA JUGA  Universitas Pertahanan RI Gelar Seminar Internasional Teknologi Ketahanan Air Bekerja Sama Gelar Seminar Water Scurity


Secara blak blakan, lanjutnya menerangkan kalau perkembangan pariwisata Perseroan memang mengalami lumayan berat. Hal ini, karena awal Maret dan Juli lalu sempat di tutup. Baik untuk Jungle , water park, akan tetapi kecuali untuk hotel hanya dibatasi ruang kamar dan ruang meeting, dibatasi kapasitas.

Barang tentu, ungkap Nurdin menjelaskan jikalau jumlah yang terpapar covid nantinya turun significant, ditambah masyarakat berperan aktif menggunakan masker dan juga vaksinasi terhadap masyarakat sudah menjangkau luas, Insya Allah tentunya akhir tahun juga sudah mulai berjalan normal kembali.

Namun, menurutnya apabila nanti pihak Pemda atau Pemkot Bogor mulai membuka larangan pembatasan dan penutupan wahana resort maupun wisata. Dirinya merasa yakin ketika dibuka tentunya akan melonjak. Karena masyarakat, dimana yang dengar dibuka.

Sejauh ini pihaknya menjalankan roda perusahaan konvensional saja. Dan untuk Aston ini saja, masih lumayan bagus. Dapat dilihat, parkir saja masih penuh. Dikarenakan, dari pihak Pemkot dan Pemda masih menggunakan, paparnya menerangkan

“Alhamdulillah, bukan hanya survive. Juga bisa menghasilkan keuntungan,” jelasnya.

Sedari sisi sumber daya manusia, lanjutnya menjelaskan bahwa pihak para pekerja (karyawan) menggunakan dengan hati, dapat ditengok dari keramaian.

Menepis kesemua hal tersebut ditas, ungkapnya memang situasi terkini kesemua Taman Wisata stop semua. Baik juga dari hire (memperkerjakan) sumber daya manusia, pihaknya pun melakukan pengurangan. Khususnya, para karyawan yang kontrak.

“Terkait dengan buka tutup yang diambil pemerintah, itu sudah terbaik. Namun, kalau dibuka maka akan bertambah covid. Kalau masih tinggi kasus, tentunya berbahaya,” pungkasnya

Nurdin mengatakan,”Dari sisi marketing, semoga dapat berkolaborasi lagi Memang, saat ini alami pengurangan tenaga kerja. Dimana beberapa karyawan kontrak, dan akan ada perpanjangan lagi. Waterpark juga sudah dibatasi, dan untuk hotel pun juga ada pembatasan. Dimana hanya diperbolehkan sejumlah 50 persen,” tandasnya.

(Tyo)

BACA JUGA  Ditjen Tanaman Pangan Kementan dan Bupati Indramayu, Apresiasi Program Pertanian Kabupaten Indramayu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *