Jakarta – porosnusantara.co.id
Indonesia adalah negara yang besar dan berbudaya, budaya negara kita sangat adiluhung, bermutu tinggi. Itulah yang perlu dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi muda.
Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional. Presiden Jokowi resmi telah menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional.
Hal inilah yang memberikan semangat kepada pecinta dan pelestari budaya Indonesia untuk menyelenggarakan “Seminar Kebaya Memperkuat Wawasan Kebangsaan untuk Mencapai Visi Indonesia Emas”. Acara ini berlangsung di Gedung Nusantara IV MPR Jakarta pada hari Kamis (25/7/2024).
Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Forum Diskusi Denpasar 12.
Wakil Ketua MPR RI, Dr. Lestari Moerdijat, SS., MM. menjadi pembicara utama dalam seminar yang dihadiri mayoritas ibu-ibu memakai busana kebaya tersebut. Ketua Umum Kowani, Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. mewakili pecinta budaya berkebaya untuk memberikan sambutan.
Sebagai narasumber pada seminar ini adalah Direktur Sosbud & Organisasi Internasional Negara-Negara Berkembang Kemenlu RI, Penny Dewi Herasati dan Sonny Muchlison, M. Sn. yang merupakan seorang fashion designer dan dosen Prodi Desain Mode & Prodi Kriya Seni dari Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta.
Ibu Giwo menjelaskan bahwa saat ini sedang mengajukan ke UNESCO agar kebaya mendapatkan pengakuan sebagai alat pemersatu bangsa.
“Ada juga kebaya Labuh yang diajukan bersama dengan negara tetangga yang juga mengajukan. Ada empat nagara yaitu Malaysia, Singapura, Thailand dan Brunei, jadi kita bersama-sama untuk mengharapkan pengakuan dari UNESCO bahwa kebaya itu milik lima negara ini. Artinya kebaya adalah alat pemersatu bangsa, terutama Indonesia dan negara ASEAN,” jelasnya. (Red-AXS)