Staf Ahli Menteri bidang Produktivitas dan Daya Saing Herustiati , memberikan sambutan sekaligus membuka acara Gebyar Batik Muda Nusantara (GBMN) 2019 ke 9 dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional di Fashion Atrium Kota Kasablanka, Jakarta , Rabu (02/10/19).
Porosnusantara.co.id, Jakarta — Kementerian Koperasi dan UKM terus mendorong pelaku koperasi dan UMKM khususnya dari kalangan pengrajin batik untuk terus melakukan inovasi, serta memperluas jaringan usaha melalui berbagai event promosi. Sebab dengan inovasi dapat menghasilkan produk yang kompetitif, baik dari segi harga dan kualitas.
“Saya berharap, para pelaku KUKM, khususnya perajin batik, dapat terus melakukan perubahan dan perbaikan, baik di bidang produksi, inovasi, manajemen, standardisasi, sertifikasi untuk menghasilkan produk yang kompetitif, baik dari segi harga dan kualitas sehingga dapat bersaing di pasar global,” kata Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing Herustiati saat membuka acara Gebyar Batik Muda Nusantara (GBMN) 2019 ke-9 di Fashion Atrium Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Ia mengatakan peran batik sebagai produk kreatif sangat penting dan strategis dalam memajukan UKM Indonesia. “Untuk itu, pemerintah, khususnya Kementerian Koperasi dan UKM terus berusaha untuk mendorong, memotivasi, menciptakan kemudahan kepada KUKM untuk terus melakukan inovasi, serta memperluas jaringan usaha,” katanya.
Sektor ekonomi kreatif pun terus memperlihatkan kinerja yang semakin membaik. Data Bekraf menunjukkan besaran ekonomi kreatif terhadap PDB tahun 2018 tumbuh sebesar 5,60% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 1.105 triliun dan menyerap 18,1 juta tenaga kerja yang meningkat sebesar 3,72% dibandingkan tahun 2017.