Kekuatan Pemangku Adat dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Kekayaan Budaya Nagari

Poros Nusantara Kabupaten Tanah Datar, Sumbar – Satu lagi kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar melalui bidang Sejarah dan Tradisi. Kegiatan yang bertema bimbingan teknis penguatan pemangku adat pada kegiatan fasilitas masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya untuk nagari di Kabupaten Tanah Datar.

Kepala Seksi(Kasi) Sejarah dan Tradisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar sekaligus Ketua Panitia pelaksana kegiatan ini, Yunimal Afri, S. Sos dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini berasal dari dana APBN melalui DPA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar anggaran tahun 2019. ” Dan harapan kami melihat peserta yang sangat antusias ini, mereka menginginkan agar kegiatan di ulang kembali tahun depan. Mudah – mudahan akan di alokasikan kembali oleh pemerintah daerah setempat, dan kunci dari permasalahan yang sering di hadapi oleh pemangku adat (lembaga unsur) adalah kembalikan seperti semula. Artinya kembalikan tupoksi dari lembaga unsur tadi ke tengah – tengah masyarakat di nagari melalui peraturan nagari. Agar nantinya bisa selaras dengan hukum adat hingga berjalan kontrol sosial tadi melalui pemangku adat dan hukum adat,” tutur Yunimal Afri.

BACA JUGA  Bupati Solok Serahkan Laporan Keuangan LKPD Tahun 2022

Edi Indra, Walinagari Rambatan mengingatkan akan pentingnya kegiatan ini untuk lembaga unsur nagari dan masyarakat luas. ” Ketika kami melihat masalah budaya kita yang kita bandingkan dengan daerah lainnya, sangat jauh bertolak belakang. Didaerah lain, masih ada mempertahankan budaya kearifan lokal. Dan itu terjaga dengan baik. Maaf…Sungguh berbeda dengan adat istiadat kita yang masih lalai dalam hal tersebut, baik menjaga, melestarikan maupun mengembangkan kearifan lokal yang ada di setiap nagari di Kabupaten Tanah Datar. Untuk itu, dengan hadirnya kegiatan seperti ini, kami berharap mari kita perlihatkan ke publik bahwasannya kita mampu mengelola dan mengembangkan budaya kita dengan baik. Dan mohon diikuti acara ini hingga dengan disiplin selesai, karena banyak ilmu yang bisa kita gali dari narasumber. Yang paling penting, untuk sekedar mengingatkan, jangan ada nuansa politik agar tidak terjadi pandangan negatif pada kegiatan ini,” ujar Edi Indra mengakhiri kata sambutannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *