Porosnusantara.co.id, Jakarta – Harga bawang putih yang saat ini terus berangsur normal dan turun di beberapa daerah, mendapatkan reapon positif masyarakat. Setidaknya Ketua Asosiasi Hortikultura Nasional, Anton Muslim Arbi memuji langkah cepat pemerintah, khususnya Kementan menstabilkan suplay bawang putih di pasaran. Langkah operasi pasar yang masif di 40 lokasi berhasil menurunkan harga bawang putih.
“kami berterima kasih Mentan mau segera turun tangan menambah suplay bawang putih. Ini sangat membantu masyarakat ditengah bulan Ramadhan”, ujar Anton.
Terkait riuhnya isu wajib tanam 5 persen bawang putih bagi importir yang menyudutkan Kementan, Anton mengaku heran dengan pihak-pihak yang mendiskreditkan kebijakan Kementerian Pertanian terkait wajib tanam RIPH. “Urusan harga dan perijinan impor kan adanya di Kemendag. Kenapa yang dicari-cari masalahnya hanya Kementan? Saya sudah cek sendiri di lapangan, banyak kok importir yang dengan sukarela menjalankan wajib tanam bawang putih. Kalau ada importir yang masih terus menggoyang kebijakan wajib tanam ini kan aneh. Patut di selidiki lebih lanjut siapa saja pihak dibalik ini dan apa motifnya,” kata Anton.
Anton mendukung agar Kementan dan Satgas Pangan segera melakukan penindakan terhadap oknum importir yang kedapatan melakukan mangkir wajib tanam 5 persen dari total impornya.
“Kebijakan Kementan sangat bagus untuk menumbuhkan kembali semangat petani menanam kembali bawang putih seperti masa lalu”, ungkapnya. Anton berharap petani akan mampu mencukupi sendiri kebutuhan nasional dan Indonesia tidak lagi tergantung dengan impor.
“tentunya ini akan sangat tidak nyaman bagi mereka yang senangnya impor. Kita pertanyakan keberpihakan mereka pada rakyat kecil”, kata Anton.