DPW PPP NTT Gelar Diskusi Soal  Sainte Lague Murni

  • Bagikan

KUPANG,POROS NUSANTARA – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) NTT bersama para calon legislatif (caleg) DPRD kabupaten/kota dan Provinsi menggelar diskusi terbatas mengenai metode perhitungan suara yang menggunakan sistem Sainte Lague Murni. Metode perhitungan suara ini berbeda dengan perhitungan suara pada pemilu tahun-tahun sebelumnya sehingga perlu diberikan pemahaman agar tidak keliru ketika bekerja di lapangan nanti.

Sekretaris DPW PPP NTT, Kasim Bapang, S.Pd, kepada Poros Nusantara, Senin (28/5) menjelaskan, Pengurus DPW PPP NTT menghadirkan pengurus DPC juga caleg sesungguhnya selain berdiskusi soal sistem Sainte Lague Murni juga bersilaturahim bersama pengurus dan caleg pada momen bulan Ramadhan dengan berbuka puasa bersama. Namun lebih dari itu, kata Kasim, diskusi ini penting bagi  kader partai juga caleg agar  memiliki pengetahuan soal metode perhitungan suara  pada pemilu 2019 mendatang. 

“Kebetulan pelaksanaan diskusi pada bulan Ramadhan sehingga kita juga gunakan waktu untuk buka  puasa bersama. Ini juga untuk  memupuk rasa persaudaraan diantara pengurus dan caleg. Kita laksanakan diskusi ini baru pertama kali dan akan berkelanjutan agar para kader dan caleg punya pemahaman soal perhitungan suara sistem baru itu. Jika sudah ada pemahaman maka  mereka sudah bisa mengukur sejauh mana kinerja yang harus mereka persiapkan agar bisa dapat kursi.

Intinya, tujuan diskusi ini hasilnya seluruh perserta punya pengetahuan yang sama soal perhitungan murni yang akan digunakan pada pemilu. pemahaman ini paling tidak caleg dan pengurus punya ancang-ancang kira-kira apa saja yang disiapkan dalam rangka memaksimal perolehan suara. Jika partai memperoleh suara besar maka dapat kursi juga  signifikan tapi jika kita minim maka hasilnya kursi juga kecil,” kata Kasim.

Dirinya mengajak semua pengurus baik dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota supaya  sama-sama bekerja maksimal untuk mendapatkan suara yang besar. Diskusi ini menghadirkan dua pemateri  yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan di KPU NTT sehingga dengan bekal yang mereka peroleh bisa ditularkan kepada pengurus dan para caleg
dpp p3 1-2
“Memang untuk persiapan para caleg  sudah 100 persen dan direncanakan tanggal 30 Mei berkas  disampaikan ke DPP PPP. Kita punya target Minimal di tiap daerah mendapat  3 kursi di DPRD. Kita diskusi berikutnya soal pemetaan wilayah dan peta kemenangan pada dapil masing-masing,” kata Kasim.

Hal senada juga Pengurus DPW PPP NTT, Inang Abdullah. Menurutnya, pertemuan internal antara DPW dan DPC PPP ini untuk mendengarkan penjelasan teknis mengenai proses perhitungan suara sistem baru. Sistem perhitungan suara untuk caleg DPRD kali ini agak berbeda dengan sistem pemilu sebelumnya. Sistem ini dirasakan lebih baik dan cukup adil sehingga perlu diberikan pemahaman kepada kader, pengurus dan caleg agar mereka bisa memahaminya.

Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu (LP2) Wilayah NTT, Herman Semsi dan Wakil Sekertaris Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK), Abdul Syukur juga sepakati mengenai diskusi yang digelar bersama ini. Menurut Herman, diskusi bersama ini penting karena masih kader dan caleg banyak yang belum tahu soal sistem perhitungan suara yang baru  karena berbeda dengan sistem pemlu sebelumnya. Dengan diskusi ini maka ada pengetahuan yang cukup pada pengurus wilayah sehingga dengan bekal itu bisa disampaikan lagi ke daerah-daerah bahwa sstem yang sekarang beda dengan yang sebelumnya.  

“Harapan kita selurh DPC PPP se-NTT buat diskusi bersama di daerahnya bersama caleg dan pengurus untuk membuka pemahaman soal sistem baru ini. Kita akan turun kalau ada waktu tetapi lebih efektif kita bukukan lalu kirim ke daerah. Kalau kabupaten di daratan Timor kita dari wilayah bisa turun. Tapi harapan kita, caleg bisa paham karena perhitungan suara ini agak beda,” katanya.

Abdul Syukur yang juga bacaleg PPP untuk DPRD TT Dapil 7 (Belu, Malaka dan TTU) ini menambahkan, diskusi ini sangat penting buat para caleg. Karena saat ini para caleg sebagian besar belum paham mengenai sistem . Sainte Lague Murni. Metode ini dinilai Syukur sangat  bagus sehingga yang harus dilakukan pengurus adalah sosialisasi secara terus menerus. Kerjasama dalam tim sangat diperlukan guna mendapatkan kursi sebanyak-banyaknya di legislatif. 

“Banyak caleg yang belum paham soal sistem ini. Harapan saya diskusi jangan hanya sekali saja tetapi terus menerus agar membuka cakrawala berpikir para caleg dan kader. Karena untuk dapat kursi yang banyak maka kita harus kumpulkan suara sebanyak-banyaknya. Tim harus turun juga ke DPC atau bisa menyampaikan melalui grup Whatshapp atau dibukukan sehingga para caleg bisa baca,” harap Syukur.(Erni Amperawati).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *