Kelima hal ini menjadi dasar usulan program dalam Musrembangda dan Musrembangnas Tahun 2018. ” Kemiskinan masih merupakan permasalahan utama di NTT. Walaupun menurun, tapi penurunannya masih lambat dibandingkan penurunan angka kemiskinan nasional. Untuk Tahun 2019, target indikator makro Provinsi NTT dalam mendukung capaian target nasional adalah 5,66 persen untuk pertumbuhan ekonomi, 18,44 persen untuk tingkat kemiskinan dan 2,56 persen untuk tingkat pengangguran terbuka. Berbagai program kegiatan untuk NTT tahun depan dirancang dan difokuskan untuk mencapai target ini “, ungkap Gelwin Daniel.
Pada acara yang sama, Menteri Dalam Negeri dalam sambutannya yang dibacakan Deputi Pengelolaan Batas Wilayah Negara Badan Nasional Pengelola Perbatasan – Kementerian Dalam Negeri, Drs. Robert Simbolon,MPA menguraikan, total usulan Tahun 2019 yang sudah disampaikan pada Rapat Kooordinasi Teknis (Rakortek) Pembangunan pada bulan lalu di Nusa Tenggara Barat mencapai 108.556 usulan. 18.430 usulan sudah dibahas dan disepakati dalam Rakortek tersebut. ” Dari Provinsi Nusa Tenggara Timur, ada sebanyak 338 usulan yang sudah disepakati. Kami berharap agar program dan kegiatan yang diusulkan disesuaikan dengan kewenangan daerah. Juga memprioritaskan belanja daerah terhadap urusan wajib pelayanan dasar sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yakni bidan kesehatan, pekerjaan umum, perumahan dan kawasan pemukiman, ketentraman dan ketertiban umum dan perlindungan masyarakat serta sosial “, tutup Robert Simbolon.
Dalam kesempatan tersebut diserahkan beberapa penghargaan tingkat Provinsi NTT. Untuk penghargaan kategori penduduk miskin terendah diberikan kepada Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur dan Sikka, Kategori populasi ternak tertinggi untuk Kabupaten Kupang, TTS dan TTU, Kategori kunjungan wisatawan tertinggi diperoleh Kabupaten Manggarai Barat, Ende dan Belu.