Paskah Membawa Kemenangan Bagi Umat Kristiani

Kupang, Poros Nusantara – Umat Kristiani di seluruh dunia sebentar lagi merayakan hari raya Paskah, paskah bagi umat Kristiani dimaknai sebagai hari kemenangan karena Yesus Kristus bangkit dari alam maut untuk membebaskan umat manusia dari dosa.

YESUS

Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Kupang, Drs. Ambrosius Korbaffo, M.Si, menyampaikan hal ini di ruang kerjanya, pada hari rabu (21/3/2018). Menurut Ambrosius,”  hari raya Paskah bagi umat Kristiani di seluruh dunia adalah hari raya kemenangan karena inti paskah bagi umat Kristiani adalah Yesus bangkit dari antara orang mati”. Sebagai orang Kristiani  mengidolakan Yesus itu sebagai putra Allah, sebagai Imam dan raja dalam kehidupan,  karena telah mewartakan dirinya sebagai contoh dan teladan bagi umat di dunia. Oleh karena orang Kristiani itu adalah pengikut Kristus maka tantangannya adalah memikul salib. Dimana – mana yang namanya orang Kristiani harus bersedia memikul salib untuk hidup seperti Kristus, mengalami pengajaran sebagai rasul dan nabi. ” Umat harus menjadikan dirinya damai sejahtera di bumi, Sehingga saya tidak heran di NTT ditetapkan oleh pemerintah sebagai daerah terukun di Indonesia. Bukan soal di NTT mayoritas Kristen tetapi disini tidak pernah berbicara soal perbedaan,  Bahwa ada perbedaan antara orang Islam dan agama lainnya tetapi tidak ada perbedaan satu sama lain. Ini karena dari dulu tidak pernah kenal perbedaan tapi yang ada adalah persaudaraan. Persaudaraan kita melampui keagamaan kita”, jelas Ambrosius.

BACA JUGA  "MPO DESI DAN BANG QUBIL BERKOLABORASI MELESTARIKAN SENI BUDAYA BETAWI"

Dirinya mencontohkan pada lingkup keluarganya bahwa ada Islam, Hindu, Kristen Protestan, dan dalam semangat kekeluargaan.  Karena tidak melihat perbedaan itu maka pembicaraan tidak lagi menyangkut agama tapi bicara soal nilai kemanusiaan.  Allah yang disembah oleh semua agama adalah Allah yang maha kasih dan maha damai. Tidak saling memfitnah maupun membunuh karena di dalam agama Kristiani mengajarkan soal kasih. ” Jadi kalau kita ingin mencintai Yesus sebagai putra Allah maka kita harus memberi diri seutuhnya pada kehendak Yesus.  Kita dituntut untuk berbuat kebaikan kepada siapapun “,  katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *