SEORANG OKNUM SECURITY HOTEL SAHID BANDAR LAMPUNG YANG DINILAI TIDAK MAU MENERIMA TITIPAN KORAN POROS NUSANTARA, YANG DI DUGA HOTEL TERSEBUT ADANYA KARAOKE PLUS-PLUS

BANDAR LAMPUNG, POROS NUSANTARA –  Disaat wartawan mencoba mendatanggi pos security Hotel Sahid untuk menitipkan koran yang akan dikirim dari jakarta (redaksi poros nusantara) melalui armada exspedisi trans lampung yang akan di tujukan kepada Hotel Sahid yang sudah di sepakati wartawan poros nusantara dengan seorang pegawai security hotel tersebut.

Namun sayangnya ketika paketan koran poros nusantara tiba di Hotel Sahid seorang oknum security menolaknya untuk menerima koran tersebut.
padahal awalnya ia menyangupi dan mau menerima titipan koran tersebut yang akan di simpan di pos security Hotel Sahid Bandar Lampung, Desa/Kelurahan Garuntang, Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung.

BACA JUGA  Tingkatkan Disiplin, Personil Polsek Mauk Polresrta Tangerang Polda Banten Giat Apel Pagi

Dan lebih lanjut seorang  oknum security Hotel Sahid menyampaikan kepada wartawan, “ya kalau sudah datang pasti kami terima tetapi ini gak ada coba ditanya lagi sama yang mengirim apa betul barangnya sudah sampai dan sudah dikirim ungkapnya kepada wartawan, lebih lanjut dengan suara lantang onknum security berkata emang koran apa, barang apa dan PT nya apa?
lalu wartawan menjawab PT nya PT. Media Titian Nusantara.

BACA JUGA  Di Laporkan Mencemarkan Nama Baik BSI, Mohammad Amrullah Bebas,Ini Komentar AMMBLAS

Lebih lanjut wartawan mencoba menghubungi armada Trans Lampung melalui telephon gengamnya untuk memastikan apakah sudah datang paketan tersebut, lalu seorang oknum sopir Trans Lampung menjawab “sudah sampai tadi subuh tetapi kami ditolak untuk menitipkan paketan Koran Poros Nusantara oleh seorang oknum security Hotel Sahid tersebut jadi kami bawalah ke kantor kami di Rajabasah”, ungkapnya.

Selanjutnya wartawan mencoba  mengkonfirmasi warga sekitar Kelurahan Garuntang Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung yang namanya tidak mau disebutkan menjelaskan:
“ia saya rasa mereka takut kalo Hotel Sahid itu kan ada tempat karaokenya dan si cewek-cewek nya bukan asli karyawan hotel tersebut tapi datang dari luar dan kalau ada panggilan pasti ramai musik dan tamu-tamu di Hotel Sahid tersebut.
ia saya tau kalau karaoke yang ada di areal Hotel Sahid itu ramai cewek panggilan dan bisa di bilang karaoke plus-plus, jadi wajar mereka gak suka kalo di titipin Koran”, ungkapnya. (*/Suwandi/Riana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *