KUPANG, POROS NUSANTARA – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Lebu Raya mengingatkan para Bupati/Walikota terutama kaum Ibu dan semua masyarakat NTT untuk memperhatikan gizi anak. Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi sangat luar biasa, sehingga langkah antisipasipatif berbagai kemungkinan yang akan terjadi dimasa depan sangat diperlukan. Hal ini disampaikan Gubernur Frans, saat memberikan sambutannya pada acara penandatanganan kesepakatan bersama atau Memorandun Of Understanding (MOU) dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang diwakili Kepala Bidang penelitian dan pengembangan Ir Totok Suprayitno, Ph.D serta disaksikan oleh Michelle Lowe, Konsuler bidang pembangunan manusia Departemen Luar Negeri dan perdagangan Australia, untuk implementasi program INOVASI di Kabupaten sedaratan Sumba, NTT, Kamis (2/11/2017).
Dikatakan Gubernur Frans, apapun gagasan, ide maupun metode yang diterapkan untuk meningkatkan kapasitas kemampuan dan kecakapan belajar, harus berpulang pada gizi anak. Untuk itu dirinya meminta agar gizi anak harus diperhatikan secara serius. “Saya perlu ingatkan para Bupati, Ibu-ibu dan masyarakat semua, masalah gizi anak harus diperhatikan serius karena bagi saya itu menjadi dasar yang kuat untuk kita bisa mengembangkan program apa saja, untuk meng-create bagaimana mereka punya kecakapan belajar supaya bisa menghadapi tantangan-tantangan yang akan muncul kedepan. Kita semua tahu perkembangan teknologi informasi saat ini luar biasa, dan kita harus mengambil langkah untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi dimasa depan,”katanya.
Penandatangan MOU yang berlangsung di Aula Fernandes merupakan program kemitraan bidang pendidikan yang berfokus pada peningkatan mutu hasil pembelajaran literasi dan numerasi siswa dijenjang pendidikan dasar, dan sebagai mitra kedua program inovasi di Indonesia. Implementasi program INOVASI di NTT adalah bentuk kemitraan bidang pendidikan tersebut kemudian dikukuhkan melalui penandatanganan nota kesepakatan antara Gubenur dan masing-masing Bupati, di 4 Kabupaten yaitu Bupati Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Timur.
Menurut Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, diluncurkannya program inovasi ini menunjukkan tekad dan dukungan pemerintah bersama para mitra program dalam peningkatan kualitas pendidikan di Sumba. Sementara itu Kepala Bidang penelitian dan pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Ir Totok Suprayitno, Ph.D mengatakan bangga dengan dukungan dan kerjasama yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi NTT, yang sangat berkomitmen untuk melakukan perubahan aplikasi nyata dari program INOVASI ini. Akan tampak di depan kelas belajar bukan dalam bentuk mendikte, namun lebih menggali potensi lokal sehingga dapat memberi arah pola mengajar bagi anak. Karena menurut Totok tuntutan saat ini, bukan seberapa banyak siswa yang belajar, tetapi seberapa banyak kompeten mereka agar mampu berperan penting dan unggul dalam pergaulan global.
Dikatakannya, program INOVASI sejalan dengan gerakan literasi nasional yang akan bekerja sama dengan guru,orang tua, kepala sekolah, pemerintah Kabupaten dan pemangku kepentingan lainnya. Michelle Lowe, yang merupakan konsuler bidang pembangunan manusia Departemen luar negeri dan perdagangan( DFAT) Australia mengatakan, program inovasi merupakan kemitraan penting antara pemerintah Australi dan Indonesia, dan sudah bekerja sama selama 10 tahun untuk memperkuat siklus pendidikan di Indonesia. Michell percaya, bahwa kualitas pendidikan sangat penting bagi Indonesia dan berkontribusi langsung terhadap pembangunan manusia dan masyarakat serta angkatan kerja yang sehat dan produktif.
(Laporan : Erni Amperawati)