PULUHAN JURNALIS PEKALONGAN KECAM KEKERASAN TERHADAP WARTAWAN

BANYUMAS, POROS NUSANTARA –  Puluhan wartawan cetak, elektronik dan online di Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan aksi solidaritas, selasa siang (10/10/2017). Mereka melakukan aksinya lantaran adanya kekerasan terhadap wartawan terjadi di Purwokerto, Banyumas, Senin (9/10/2017) malam.

Satu wartawan menjadi korban penganiayaan, yakni Darbe Tyas, jurnalis Metro TV. Sedangkan empat jurnalis lain mengalami intimidasi dan perampasan atribut dokumentasi, mereka antara lain Agus Wahyudi (Suara Merdeka), Aulia El Hakim (Satelitpost), Maulidin Wahyu (Radar Banyumas) dan Dian Aprilianingrum (Suara Merdeka).

BACA JUGA  Gubernur Jabar Tinjau Penerapan PSBB dan Pengiriman Bantuan yang Ke Depok

Wartawan di Pekalongan berjalan kaki sejauh 3 KM menuju ke Polres Pekalongan Kota dan Kantor Satpol PP. Mereka melakukan aksinya membawa poster tuntutan yang menginginkan kasus penganiayaan dan intimidasi terhadap wartawan di Banyumas kasusnya terus berlanjut. “Kita bekerja dilindungi undang-undang tidak seharusnya kami saat melakukan peliputan diserang oknum polisi dan Satpol PP,” kata Suryo Sukarno, Koordinator Wartawan Pekalongan.

BACA JUGA  Beras Ketan Hitam Konsisten Diekspor ke Singapura

Di halaman Polres Pekalongan wartawan menggelar orasi dan melakukan aksi peletakan id card dan peralatan peliputan. Kemudian bersama anggota Sabhara dan Wakapolres wartawan melakukan doa bersama di halaman. Wakapolres Pekalongan Kota Kompol Kristanto menjelaskan pihaknya mengucapkan terima kasih karena unjuk rasa merupakan hak setiap masyarakat.

Dirinya menghargai apa yang dilakukan oleh para kuli tinta dengan melakukan aksi sokidaritas. “Yang pasti kalau permasalahan disana (Banyumas) kita tidak mengetahui secara pasti. Kami berusaha untuk bekerja lebih baik,” jelas dia. Usai menggelar aksi di Mapolres, massa kemudian menggelar aksi di halaman kantor Satpol PP Kota Pekalongan. “Kami prihatin dengan kejadian di Banyumas, dan kita selama ini berhubungan baik dengan media di kota Pekalongan sehingga kedepan bisa lebih baik“, jelas Muadi kepala Satpol PP kota Pekalongan.

BACA JUGA  KOTA SAWAHLUNTO BEBAS KASUS VIRUS DIFTERI

(Laporan : Solihin Kohar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *