PESONA PULAU SUMBA NAN ELOK

 JAKARTA, POROS NUSANTARA – Anak-anak generasi harapan bangsa. Dari Indonesia bagian Barat, Tengah sampai Indonesia bagian Timur masih banyak kita jumpai anak-anak yang kurang beruntung hidupnya, yatim piatu, disabilitas, daerahnya pernah terkena imbas konflik, kritis air mengandalkan sumur pompa dan harus mengebor sampai kedalaman 80 meter baru ada air, daerahnya longsor bila hujan tiba. Anak perempuan yang masih kecil dipaksa menikah oleh orangtuanya sehingga kehilangan masa kanak-kanak mereka dan lain-lain.

sumba 5Anak-anak itu begitu suci dan polos dalam memandang dunia ibarat selembar kertas putih, tinggal bagaimana kita menulisnya. Bahagia untuk mereka adalah sangat sederhana. Mereka bisa bermain dan tertawa bersama tanpa memikirkan sekat yang ada. Dari anak-anak itu mereka punya banyak cita-cita ada yang ingin jadi tentara, guru, bidan, gubernur, arsitek dan lain-lain.

BACA JUGA  GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) BERPESAN UNTUK MEMAJUKAN WARGA NTT HARUS BERSATU

sumba 3Semoga Allah SWT memberi kemudahan, jalan, tuntunan agar cita-cita mereka terkabul dengan segala keterbatasan yang ada. Di Sumba Barat Daya NTT sarana transportasi masih begitu amat langka. Mobil masih merupakan barang yang sangat mewah untuk sebagian warga. Mereka rela menukar dan menjual tanah warisan yang berhektar-hektar hanya untuk punya sebuah mobil. Yang hanya dipakai setahun dua tahun kemudian rusak tak diperbaiki ditaruh depan rumah untuk pajangan itu benar fakta bukan hanya sekedar ceritera.

BACA JUGA  Tuntas Dibangun Kementerian PUPR, Menko Polhukam Tinjau Asrama Mahasiswa Nusantara di Surabaya

sumba 1Pantai mereka terkadang dikelola oleh orang asing yang seolah jadi raja. Tak satupun nelayan maupun warga boleh menginjakkan kaki di pantai yang katanya hanya disewa dengan jangka waktu tertentu itu. Bahkan Satpam yang merupakan bagian warga sangat takut melanggar aturan takut kehilangan mata pencahariannya. Karena untuk jadi nelayan saat ini sudah bukan pekerjaan mudah. Ikan-ikan sudah mulai langka, tertangkap contreng yang mirip pukat harimau. Padahal sudah ada Satgas namun rupanya lautan kita begitu sangat luas sehingga amat sulit mengawasinya konon begitu berita yang didengar dari mulut ke mulut di daerah Maluku. Anak-anakku engkau harus giat belajar. Gapailah cita-citamu setinggi mungkin. Agar engkau bisa berdiri sejajar dengan mereka yang di manca negara.

BACA JUGA  100 Nomine Lolos di Tahap I, PNS Inspiratif dan Future Leader Wajib Lengkapi Data

Laporan : Lily Judiarti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *