KERONCONG TUGU DAN ISTANA PRESIDEN JOKOWI

Jakarta, Poros Nusantara – Menyambangi Kampung Tugu maka pasti tak kan lengkap jika tidak mendengarkan Keroncong Tugu. Musik tradisional Kampung Tugu yang lahir sejak 1661 ketika 23 Kepala Keluarga atau 150 orang yang sebagian besar laki-laki mendapatkan kebebasan atas permintaan Gereja Portugis terhadap VOC atas jasa-jasa mengamankan aset Belanda sejak di Pulau Banda hingga Batavia. Lalu mereka diberi gelar “mardijkers” yang artinya orang-orang yang dimerdekakan ditempatkan di kampung penuh rawa-rawa dan teratai yang dikenal dengan Kampung Tugu. Menurut Prof. De Graff sejarawan Belanda kata Tugu berasal dari kata porTUGUesa.

johan 4Musik sebagai hiburan menjadi kebutuhan manusia di segala tempat dan abad. Orang-orang Tugu dalam memenuhi kebutuhan hiburan memainkan gitar kecil berdawai lima dengan ukuran L M S yaitu Jitera, Macina, Prunga, yang oleh masyarakat di luar Tugu menyebutnya musik yang menghasilkan krong krong krong dan yang lain menimpali benar bersuara crong crong crong akhirnya mereka menyebutnya instrumen musik keroncong.

BACA JUGA  WORKSHOP Kewirausahaan Enter Indonesia yang Di Gelar Di Kota Bandung

Dalam tahun 2017 ini Keroncong Tugu Cafrinho yang dikomandani Guido Quiko mendapatkan anugerah yang besar, karena kiprahnya Keroncong Tugu ditetapkan sebagai Kekayaan Budaya Tak Benda, oleh Tempo Guido Quiko dinobatkan sebagai Tokoh Metro 2017. Dan kesukaan besar mendapatkan kesempatan tampil di Istana Negara Presiden Jokowi dalam kesempatan yang tak berjauhan yaitu tampil ketika Presiden Jokowi menerima Perdana Menteri Mark Rutte pada tanggal 23 November 2016 dan pada tanggal 17 Agustus 2017.

BACA JUGA  BMH Gelar UJian Terbuka Tahfidzul Qur'an

johan 3Pemilihan Keroncong Tugu tampil di Istana Presiden Jokowi karena Bidang Seni Budaya ingin suasana keroncong ada di istana. Jokowi sangat peduli dengan budaya lokal. Ia ingin ada budaya lokal berkembang di wilayah dengan kearifan lokal masing-masing daerah.

BACA JUGA  Bernuansa Politis, Jokowi Reshuffle Kabinet di Penghujung Jabatan

Ketika Guido Quiko Pimpinan Keroncong Tugu ditanya bagaimana perasaannya tampil di Istana Negara yaitu merasa terhormat dan bangga. Itulah penghargaan yang membanggakan. Keroncong Tugu warisan para leluhur Komunitas Tugu tetap lestari senantiasa ada generasi yang mempertahankannya sebagai warisan budaya bangsa.

Laporan : Johan Sopaheuwakan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *