Heimer Totononu, Koordinator Mahasiswa Maluku Utara LMR-RI: Satu Warga Tewas, PT Harita Group dan Pemda Tak Bisa Lagi Berlindung di Balik Diam

Heimer Totononu, Koordinator Mahasiswa Maluku Utara LMR-RI: Satu Warga Tewas, PT Harita Group dan Pemda Tak Bisa Lagi Berlindung di Balik Diam

Wayaloar Kecamatan Obi Selatan. Porosnusantara co.id. Banjir bandang yang menerjang Desa Wayaloar dan Desa Soligi, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Jumat (13/6), bukan hanya meninggalkan jejak kerusakan dan pengungsian — tapi juga merenggut nyawa. Seorang warga Desa Wayaloar dilaporkan tewas tragis setelah terseret derasnya arus saat berusaha menyelamatkan dirinya.

BACA JUGA  Warga Kalbar Keturunan Maluku di Singbebas Menyelenggarakan Hut. Pahlawan Nasional Pattimura Ke 208 Di Taman Bogenville Singkawang Sekaligus Pemilihan Ketua IKM

 

Peristiwa ini menambah panjang daftar penderitaan rakyat yang selama bertahun-tahun hidup di bawah bayang-bayang eksploitasi lingkungan oleh industri tambang, khususnya PT Harita Group, yang menguasai konsesi besar di kawasan tersebut.

BACA JUGA  Bangunan Gedung di Zona Pertanian,Warga kampung Gombang Sukakerta Mulai Resah

“Ini bukan sekadar musibah. Ini kejahatan ekologis yang terus dibiarkan terjadi. Dan kali ini, nyawa manusia jadi taruhannya,” tegas Heimer Totononu, Koordinator Mahasiswa Maluku Utara LMR-RI.

Heimer menyoroti bahwa banjir bukan lagi kejadian alamiah semata. Sejak PT Harita Group melakukan pembukaan lahan besar-besaran dan menggunduli kawasan perbukitan, siklus air terganggu total. Sungai menjadi dangkal oleh lumpur tambang, daerah tangkapan air rusak, dan tidak ada sistem drainase ekologis yang mampu menahan curah hujan alami.

BACA JUGA  Film "Pengepungan di Bukit Duri" Menyajikan Genre Drama-Thriller yang Membuka Mata untuk Berpikir Tentang Situasi Indonesia Saat Ini

“Setiap tetes hujan kini membawa ancaman. Sebab bukit-bukit sudah gundul, dan tanah-tanah sudah tak bisa menyerap air. Siapa yang membuat semua itu? Korporasi. Dan siapa yang membiarkan? Negara,” lanjut Heimer Totononu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *