Natalis Tabuni Pemimpin Berbudaya, Pluralis, Nasionalis dan Menjaga OAP

Papua Tengah – PorosNusantara.co.id

Sosok yang biasa disapa “Nato” ini adalah Orang Asli Papua (OAP), putra asli Intan Jaya yang lahir dari tiga darah keturunan yaitu Dani (Lanny), Migani (Moni) dan Mee.

Beranjak dari dua periode sebagai Bupati Intan Jaya, tentu beliau sudah meletakan dasar pembagunan yang komprehensip di berbagai sektor yang kadang tidak banyak dipublis media.

Beliau lebih suka rakyat yang menilainya ketimbang mencari pujian dan pengakuan secara publik. Lalu berhasil mendapatkan mandat rakyat Provinsi Papua Tengah dalam pesta pemilihan umum DPR-RI. Kini beliau terpanggil untuk maju bursa Calon Gubernur Provinsi Papua Tengah.

BACA JUGA  Pedagang Diharuskan Membayar 17 Juta Rupiah Oleh Walikota Bekasi Di Pasar Bantargebang

Nato juga lebih dikenal sebagai pemimpin yang berkepribadian tenang, murah senyum, murah hati, suka bersahabat dan suka memberi dalam diam.

Keunikan dan kecakapan dalam memimpin ini tidak banyak orang tahu, karena beliau tidak terlalu suka akan pencitraan dan popularitas yang dibuat-buat sekedar hanya untuk meningkatkan pamor dan elektabilitas semata.

BACA JUGA  KASUS PENGERUSAKAN MEMASUKI SIDANG SAKSI DI PN SENGKANG.," SETELAH SIDANG PUTUSAN SELA EKSEPSI PH TERDAKWA DITOLAK"

Sebagai orang yang lahir dari tiga darah, tentu beliau sangat menguasai 3 bahasa daerah, memahami kebudayaan dan memahami tradisi yang melekat pada budaya dan adat istiadat setempat.

Pembagunan tiga tungku Adat, Agama dan Pemerintah juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari jabaran visi dan misinya.

BACA JUGA  Gawat......! Kepala Desa Sumbergondo kecamatan Glenmore,Kini Berstatus Tersangka

Sosok pemimpin berbudaya ini tentu akan hadir dan meletakan dasar pembagunan kebudayaan sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan atas kebudayaan yang merupakan nilai-nilai kearifan lokal yang sudah ada sebelum agama dan pemerintah menginjakan kaki di delapan kabupaten Provinsi Papua Tengah.

Nato identik dengan pemimpin plural yang mengaplikasi nilai-nilai universal yang terkadung dalam semboyan bangsa “Bhinneka Tunggal Ika”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *