Jakarta – porosnusantara.co.id
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengundurkan diri dan meninggalkan negara tersebut pada hari Senin (5/8/2024), setelah ratusan orang terbunuh dalam sebuah tindakan keras terhadap demonstrasi yang dimulai sebagai protes terhadap kuota pekerjaan dan membengkak menjadi sebuah gerakan yang menuntut penggulingannya.
Kerumunan massa yang gembira menyerbu masuk tanpa perlawanan ke dalam halaman kediaman presiden yang mewah, menjarah perabotan dan TV.
Di tempat lain di Dhaka, para pengunjuk rasa memanjat patung ayah Hasina, pendiri negara Sheikh Mujibur Rahman dan mulai mengukir bagian kepalanya dengan kapak.
Pelarian ke pengasingan ini mengakhiri 15 tahun masa jabatan kedua bagi Hasina, yang telah berkuasa selama 20 tahun dari 30 tahun terakhir sebagai pemimpin gerakan politik yang diwarisi dari ayahnya, yang dibunuh bersama sebagian besar keluarganya dalam kudeta tahun 1975.
Hasina telah meninggalkan negara itu demi keselamatannya sendiri atas desakan keluarganya, kata putranya, Sajeeb Wazed Joy, kepada BBC World Service.
“Hasina sangat kecewa karena setelah semua kerja kerasnya, sebuah kelompok minoritas bangkit menentangnya,” kata Joy.
“Dia tidak akan mencoba untuk kembali ke dunia politik,” tambahnya.
Sebelumnya, Panglima Angkatan Darat Jenderal Waker-Uz-Zaman mengumumkan pengunduran diri Hasina dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi dan mengatakan bahwa sebuah pemerintahan sementara akan dibentuk.
Ia mengatakan bahwa ia telah mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin partai-partai politik utama, tidak termasuk Liga Awami yang telah lama berkuasa dan akan segera bertemu dengan Presiden Mohammed Shahabuddin untuk mendiskusikan langkah selanjutnya.
“Negara ini sedang mengalami masa revolusi,” kata Zaman, 58 tahun, yang baru saja menjabat sebagai panglima angkatan darat pada tanggal 23 Juni 2024.
“Saya berjanji kepada anda semua, kami akan membawa keadilan atas semua pembunuhan dan ketidakadilan. Kami meminta Anda untuk memiliki kepercayaan pada tentara negara,” katanya.
“Tolong jangan kembali ke jalan kekerasan dan tolong kembali ke cara-cara tanpa kekerasan dan damai,” pungkasnya.
Kantor juru bicara militer mengatakan bahwa jam malam akan diberlakukan mulai tengah malam pada hari Senin hingga pukul 6 pagi pada hari Selasa, setelah itu semua sekolah, pabrik, perguruan tinggi dan universitas akan dibuka.