Kementan Tanaman Pangan Akan Laksanakan Penanaman Sorgum Bersama Poktan Margo Raharjo di Demak

  • Bagikan

Jawa Tengah – Demak || Terus melaksanakan instruksi yang telah di keluarkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk mempertahankan kesiapan pangan, di bawah naungan Kementerian Pertanian Tanaman Pangan merencanakan penanaman sorgum di daerah Demak, Jawa Tengah.

Beberapa penjelasan terkait kelebihan dari sorgum, Sarian selaku Ketua Poktan (Kelompok Tani) Margo Raharjo mengatakan bahwa ada banyak kelebihan dari pada sorgum itu sendiri yang dapat dimanfaatkan dengan baik seperti gabah, serat yang tinggi, zat besi, bahkan untuk program kesehatan.

Sarian, Ketua Poktan Margo Raharjo

“Kalau sorgum itu sendiri ya, banyak kelebihannya. Selain bisa digunakan sebagai bahan pembuatan kue, juga bisa digunakan pengganti nasi. Tidak hanya itu saja, banyak kelebihan lain yang sorgum punya,” jelas Sarian tentang kelebihan sorgum kepada media.

Tetapi sebelum melakukan penanaman sorgum pada lahan yang berlokasi di desa Raji, Kecamatan Demak, Jawa Tengah, lahan seluas 70 hektar yang akan di tanami sorgum sebelumnya sudah di tanami komoditas bawang merah, mengingat Demak merupakan penghasil bawang merah ke 2 setelah Kabupaten Brebes sejak tahun 1970-an.

“Demak ini kan terkenal dengan bawang merahnya juga, lahan ini sekarang masih di tanami bawang merah,” tutur Sarian.

Maka itu, setelah komoditas bawang merah melaksanakan panen, lahan dengan luas 70 hektar akan memulai penanam sorgum. Sarian juga memperkirakan dapat memproduksi hasil sorgum sejumlah 7-8 ton per hektarnya.

” Saya sendiri sudah 30 tahun mengenal sorgum, sejak kecil, turun-temurun. Saya juga sudah coba menanam di lahan ini, dan ya hasilnya bagus. Lahan ini mampunya menghasilkan kurang lebih 7-8 ton per hektarnya,” sebut Sarian saat di tanyai perihal kemampuan produksi lahan.

Sayangnya, dengan kondisi cuaca yang sangat tidak menentu saat ini dan wilayah yang kerap di guyur oleh air, Sarian selaku Ketua Poktan Margo Raharjo hanya bisa mengharapkan hasil terbaik pada pelaksanaan penanaman sorgum yang akan datang.

“Tapi itu tergantung cuaca juga, bahkan tidak cuaca saja, hama seperti tikus, burung juga jadi penyebab turunnya produksi sorgum itu nanti. Apa lagi cuaca sekarang yang membuat lahan jadi sangat basah,” kata Sarian dengan cemas.

Perihal pasca panen, Agus Susilo yang ialah PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) desa Raji juga memberikan beberapa penjelasan terkait kemana produksi sorgum ini akan dikirim setelah komoditas sorgum itu di panen nantinya. Ia (Agus Susilo) dan Sarian menjelaskan bahwa produk sorgum biasanya akan cepat terjual maupun habis di garap para pengepul, bahkan dengan kisaran harga yang tinggi daripada rata-rata yaitu sekitar Rp 10.000 per Kg. Sebagai informasi, Sarian mengatakan bahwa harga normal sorgum yang sudah di panen menyentuh harga kurang lebih Rp 6.000 per Kg.

Agus Susilo (Kiri), Sarian (Kanan)

Perlu diperhatikan, selain daripada kelebihan dan potensi sorgum yang tinggi di pasaran sebagai komoditas alternatif gandum, Sarian kerap menekankan kurangnya fasilitas untuk mengelolah sorgum yang telah di panen. Sarian mengaku kekurangan sarana untuk menghaluskan sorgum, sehingga pada saat ini beliau (Sarian) hanya mengandalkan alat seadanya untuk mengelola sorgum itu.

” Kita kekurangan alat untuk produksi sorgum lebih lanjut lagi, buat sekarang kita hanya punya alat seadanya untuk menghaluskan sorgum itu memakai alat kendaraan. Hasilnya juga tidak sebagus memakai mesin penghalus sorgum, masih ada sorgum yang tidak terolah semuanya dengan baik,” jelas Sarian.

Disamping kekurangan Poktan Margo Raharjo punya, Agus Susilo dan Sarian sangat mengharapkan sorgum untuk terus tetap di kembangkan, selain karena arahan Presiden, mereka menuturkan sorgum sangat di terima oleh Poktan (Kelompok Tani) yang berada di desa Raji dan mempunyai harga jual yang menguntungkan untuk kesejahteraan para petani.

“Tapi ya tentu sorgum ini harus terus di kembangkan, harus itu. Petani juga pasti akan sejahtera karena harganya itu ya. Ya, saya harap Kementerian Pertanian terus kembangkan sorgum dan memperhatikan perkembangannya juga,” tutup Sarian dengan harapan pada penanaman sorgum di Demak, Jawa Tengah.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *