Dorong Transformasi ASN, Kementerian PUPR Tekankan Dialog Kinerja dalam Pengelolaan Kinerja ASN

PorosNusantara.co.id – Jakarta – Pada bulan Februari 2022, telah diterbitkan kebijakan terbaru terkait pengelolaan kinerja individu yaitu Peraturan Menteri PANRB Nomor 6 Tahun 2022 Tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN yang menekankan pada pentingnya peran pemimpin (leader) dalam memastikan tercapainya sasaran kinerja organisasi melalui pengelolaan kinerja pegawai yang efektif melalui dialog kinerja.

“Saat ini tengah dikembangkan konsep ASN sebagai human capital dimana ASN dipandang sebagai aset utama yang menjadi sumber penggerak dari pembangunan. Untuk itu, pengembangan pegawai menjadi hal krusial yang harus mendapatkan perhatian khusus dari seluruh pimpinan unit kerja di Kementerian PUPR,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR Mohamad Zainal Fatah pada Seminar Pengelolaan Kinerja Individu dengan tema “Becoming Empowering Leader Through Performance Dialogue”, Selasa (23/8/2022).

BACA JUGA  BAPEK / MemPan RB Tjahjo Kumolo Jatuhkan Sanksi 83 PNS

Melalui arsitektur human capital, pemerintah ingin mempercepat proses transformasi ASN. Untuk itu, Zainal Fatah berharap setiap pimpinan unit kerja dapat segera mengimplementasikan konsep dialog kinerja sebagai salah satu upaya transformasi ASN Kementerian PUPR.

BACA JUGA  Danlanal Palembang Sambut Kedatangan KRI Todak-631 di Dermaga I PT. Pelindo II Cabang Palembang

“Karena salah satu tugas pimpinan unit kerja adalah membersamai seluruh pegawai yang dipimpinnya untuk bersama-sama meraih prestasi, menyajikan kinerja yang terus membaik untuk memastikan amanah yang ada di pundak kita masing-masing dapat kita jalankan,” ujarnya.

Dialog kinerja yang dimaksud bukan sekedar pertemuan pimpinan dengan pegawai, tetapi harus tercipta dialog yang intens dan berkelanjutan yang mampu menumbuhkan keterikatan (engagement), serta upaya untuk memberdayakan (empower) pegawai yang dipimpinnya sehingga mampu memberikan kontribusi yang optimal bagi organisasi. Adapun melalui dialog kinerja, pegawai dapat memahami ekspektasi pimpinannya dan pimpinan pun diharapkan mampu memberikan umpan balik terhadap capaian, maupun kendala yang dihadapi pegawainya, serta mampu menentukan treatment yang tepat untuk setiap pegawainya, baik coaching maupun mentoring, sehingga setiap pegawai mampu mencapai kinerja terbaiknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *