Tampaknya AIMS mampu meletakan landasan bisnis yang mumpuni untuk meraih pertumbuhan ke depannya
Hal ini tercermin pada laporan keuangan kuartal l per 31 Maret 2022 dimana Almas sudah membukukan penjualan sebesar Rp 10,75 Milyar, laba bersih sebesar Rp 1,67 Milyar dan laba per saham sebesar Rp 7,61 per saham, hanya dalam waktu 3 bulan.
” Dengan Kouta produksi batubara sebanyak 24 tongkang batubara yang kita peroleh tahun ini, maka kami berharap kinerja tahun 2022 sekurang kurang nya sama dengan tahun 2021,” jelas M. Aditya Hatama Putra, Direktur AIMS.
“Kami sama sekali tidak berada dalam zona nyaman, namun justru tertantang menumbuh kembangkan perusahaan agar meningkatkan nilai korporasi (corporate value) ke depan nya,” pungkas Aditya
Seperti diketahui AIMS masih menduduki sebagai peringkat emiten skala kecil berdasarkan pereaturan OJK 43/2020 dengan memiliki aset sebesar 50 milyar.
Pertumbuhan sepertinya menjadi tantangan bagi AIMS agar tetap exis di pasar modal, naik kelas dan mampu berbicara ke sumber- sumber pendanaan korporesi.
Salah satu strategi yang di canangkan AIMS adalah dengan memperkuat bisnis yang sudah ada,yaitu dengan mengupayakan penambahan kuota Produksi batubara,melakukan treding sendiri dan memperoleh pelanggan baru.
Tidak tertutup kemungkinan AIMS juga akan menjajaki diversifaksi bidang usaha,tidak hanya bergantung pada satu produk energi. Kami” sedang melakukan kajian secara komprehenship, melibatkan mitra bisnis dan tenaga ahli.
Pada saat nya nanti akan kami sampaikan terlebih dahulu kepada otoritas pasar modal” ujar Heriman Setiabudi selaku.Corporate Secretary menutup publik expose.
Red