Berbicara mengenai perkembangan pembangunan food estate, yang dikelola oleh Kementerian Pertanian, nampaknya keberadaan food estate ini, menjadi salah satu pembahasan pada Rapat Dengar Pendapat Dengan Komisi IV DPR RI, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa program Food Estate telah berhasil 100% di tiga wilayah pertama, yakni Kalimantan Tengah, NTT, dan Humbang Hasundutan (Humbahas) Sumatera Utara.
Menurut Syahrul,Food Estate yang pertama di Kalimantan tengah, Kementan menangani 30.000 hektar tanah, dengan harapan panen pangan di sana berhasil, meskipun ada sekitar 200 hektar lahan pertanian gagal, Dari 30 yang gagal tidak lebih dari 200 hektar. Gagal 200 hektar sampai 300 hektar ini biasa kalau di dalam tanah 30.000 hektar. Gagal 1.000 masih dianggap wajar,
“Kondisi itupun bukan gagal karena produktivitasnya yang biasanya dilaporkan 2,6 sampai 3,2 ton hasil pertanian. Sekarang di atas 4 ton per hektar,” tukasnya
Secara total, lanjut Syahrul, lahan pertanian program food estate di Kalimantan Tengah ditargetkan 60.000 sampai 2024. Saat ini baru masuk 30.000 hektar, nanti akan masuk bertahap 22.0000 hektar ke depannya, sedangkan Dari 22.000 itu yang layak hanya 16.000 hektar,
Kedua, food estate di Humbang Hasundutan (Humbahas). Pemerintah baru menyediakan 215 hektar tanah pertanian, dari 1.000 yang dijanjikan. Syahrul mengakui ada permasalah soal lahan tanah di sana, adapun lahan yang tersedia terjadi tarik-menarik antara tanah adat dan penduduk setempat. Jadi bukan karena kita. Jadi 215 berhasil secara total, ada bawang putih dan kentang,” jelasnya.