Jakarta, Porosnusantara.co.id
Berbicara mengenai wacana penundaan pemilu, nampaknya dari hasil riset langsung ke masyarakat, ditemukan faktanya adanya sekitar 88 % perbincangan mengandung emosi marah dan takut atas wacana penundaan pemilu. Dalam artian terdapat kata-kata atau kalimat yang menyatakan kemarahan atas isu tunda pemilu yang berkaitan juga dengan isu perpanjangan masa jabatan presiden, oligarki, dan sebagainya, yang mendominasi perbincangan di media social, hal ini disampaikan Big Data Expert Continuum Data Indonesia, Omar Abdillah, pada acara kuliah umum daring bertajuk Membaca Arah Politik Dibalik Polemik Penundaan Pemilu pada Sabtu (26/3).
“Selain temuan itu, juga ditemukan indikasi yang memperlihatkan bahwa perbincangan publik tersebut, paling banyak dikaitkan adalah Pak Presiden Joko Widodo,”ungkap Omar Abdillah
Menurutnya, dari temuan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi tokoh yang paling banyak dikaitkan dalam perbincangan netizen atau warganet di media sosial (medsos) mengenai wacana penundaan Pemilu 2024. Hal ini berdasarkan analisis medsos atas 76.362 perbincangan wacana penundaan pemilu di Twitter periode 2-8 Maret 2022. Kemudian, tokoh berikutnya yang dikaitkan dalam perbincangan wacana penundaan pemilu ialah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Sedangkan, tokoh yang mengemukakan isu penundaan pemilu itu sendiri, yakni Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, serta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, berada di bawah Jokowi dan Luhut, tokoh yang paling banyak dikaitkan itu berbanding lurus dengan topik perbincangan yang paling banyak dibicarakan. Topik perbincangan utama netizen pun adalah meminta Presiden Jokowi menanggapi wacana penundaan pemilu.