Jakarta – Porosnusantara.co.id || Salah satu problematika yang seringkali terjadi di wilayah Provinsi DKI Jakarta, bahkan menjadi permasalahan yang seakan menjadi stigma bagi Jakarta dari masa ke masa, masalah itu adalah Banjir, karena itu, untuk menghilangkan stigma Jakarta Kota Banjir, maka Pemprov DKI Jakarta menyelenggarakan Program pembangunan infrastruktur multiyears (2021-2022) di lima kota administrasi Jakarta ini merupakan salah satu upaya penting dalam peningkatan kapasitas sistem pengendalian banjir untuk menangani dan menanggulangi genangan dan banjir di Jakarta.
khususnya di daerah-daerah rawan tergenang aliran banjir, terutama tatkala memasuki musim hujan di setiap tahunnya. Adapun lokasi sembilan polder tersebar di Muara Angke, Teluk Gong, Mangga Dua, Kelapa Gading, Pulomas, Marunda JGC, Green Garden, Kamal, dan Pompa Tipala – Pompa Adhyaksa.
Sedangkan lokasi empat waduk tersebar di Waduk Pondok Ranggon, Embung Wirajasa, Waduk Brigief, Waduk Lebak Bulus. Untuk lokasi dua sungai tersebar di Kali Besar Sodetan Kanal Museum Bahari dan Sungai Ciliwung Hilir kawasan Pasar Baru, demikian disampaikan Dudi Gardesi Asikin Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, saat ditemui pers, Jumaat, 18/3/2022 di Jakarta.
“Realisasi pengerjaan masing-masing lokasi bervariasi. Karena masih banyak proses seperti pabrikasi, design development, dan persiapan.” ungkap Dudi Gardesi Asikin, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.
Menurut Dudi, polder merupakan suatu sistem drainase kawasan yang dilengkapi infrastruktur pompa, pintu air dan long storage untuk menampung air hujan dari kawasan. Teknisnya polder akan membagi air ke beberapa sungai atau kali untuk mengurangi terjadinya banjir pada suatu wilayah, Dengan sistem polder, debit air dari kawasan ditampung kemudian dialirkan ke sungai yang dikontrol melalui pintu dan pompa air, adapun lingkup pekerjaan pembangunan polder di masing-masing lokasi bervariasi. Antara lain seperti pembangunan pompa baru, pintu air, parapet dan sheetpile, peningkatan kapasitas pompa, saringan sampah, rotary screen dan hoist crane.
“Catchment area polder bervariasi di setiap lokasi berkisar antara 100-700 hektare. Polder juga akan dilengkapi infrastruktur pendukung disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi eksisting dan karakteristik lokasi,” terangnya.