Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar Adakan Pameran Kontemporer Cagar Budaya

  • Bagikan

Poros Nusantara, Kabupaten Tanah Datar Sumbar – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar bidang Kebudayaan bekerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumbar, Riau dan Kepri mengadakan pagelaran pameran kontemporer tentang cagar budaya, selama empat hari berturut-turut.

Riswandi, S.Pd., M. Pd, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar dalam pidatonya berpesa bahwa kegiatan ini sangat besar manfaatnya bagi anak-anak kita kedepannya. Dalah satu tujuan kegiatan ini adalah bagaimana upaya kita kepada anak-anak kita untuk memberikan pemahaman tentang cagar budaya kepada generasi muda selanjutnya, terkait dengan visi menjadikan Tanah Datar yang madani, berbudaya serta dalam nilai-nilai adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah. Lalu misinya adalah meningkatkan pemahaman adat dan budaya. Semoga pameran ini memberikan banyak manfaat dan pemahaman bagi kita semua agar kedepannya kita bersama sama bisa menjaga, merawat dan melestarikan apa yang menjadi peninggalan dan warisan budaya yang tak ternilai harganya khususnya bagi generasi muda,” pungkas Riswandi.

Nadira Mardison, S.Pd,. M.H Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar menyampaikan bahwa melalui dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) non fhisik BOP Museum taman budaya, melaksanakan pameran kontemporer cagar budaya mulai dari tertanggal 4-8 Desember 2019 di gedung Maha Rajo Dirajo Kota Batusangkar.

Dalam persiapan ini, bidang kebudayaan telah melaksanakan kerjasama dengan BPCB dalam pengambilan foto benda-benda cagar budaya yang ada di seluruh pelosok Kabupaten Tanah Datar untuk dipamerkan pada pameran ini. ” Dalam pelaksanaan ini dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu kabupaten yang menyimpan potensi cagar budaya yang sangat besar. Berbagai peninggalan sejarah dan arkeologi dari berbagai periodesasi sejarah mulai dari zaman prasejarah, Hindu,Budha, Islam hingga zaman kolonial Belanda. Banyaknya ragam budaya di daerah ini sehingga dapat mewakili masing-masing periodesasi yang pada akhirnya dapat dijadikan sumber informasi yang bermanfaat di dalam hidup dan kehidupan pada generasi mendatang terutama sejarah dan arkeologis di Tanah Datar,” kata Nadira Mardison.
Pada stand pameran kontemporer cagar budaya dinas Pendidikan dan Kebudayaan terdapat puluhan foto cagar budaya sebagai bahan publikasi peninggalan budaya masyarakat Minangkabau dahulunya tentang keperkasaan pimpinan dan kerjasama yang baik didalam hidup dan kehidupan nenek moyang dahulunya. Melalui benda-benda cagar budaya ini dapat dilihat bahwa nenek moyang kita dahulunya telah membetikan simbol-simbol kejayaannya, dengan kandungan nilai-nilai history yang dapat kita telaah pada masing-masing fhoto. Guna memperkuat dan memperluas jangkauan publikasi cagar budaya ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar dan BPCB Sumbar, Riau dan Kepri melaksanakan berbagai lomba yaitu lomba melukis benda cagar budaya untuk murid TK se Tanah Datar, lomba menggambar benda cagar budaya untuk tingkat SD se Kabupaten Tanah Datar, lomba membaca puisi tingkat SLTP se Tanah Datar serta Story Telling untuk guru-guru TK seluruh Kabupaten Tanah Datar.

Acara ini didahului dengan pemotongan pita oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar, yang dilanjutkan dengan pembukaan secara resmi Rabu(4/12) di gedung Maha Rajo Dirajo dengan dihadiri kurang lebih 500 pengunjung mulai dari Taman Kana-kanak, SMA/SMK dan masyarakat umum. Pada stand Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga membagikan BOOKLET dan LEAFLET benda cagar budaya untuk para pengunjung.

” Kepada masyarakat melalui tulisan ini dapat kami sampaikan bahwa kami berharap kiranya masyarakat dapat melaporkan dan mendaftarkan benda-benda yang diduga cagar budaya ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar bidang Kebudayaan agar semua kekayaan budaya kita dapat terdaftar sehingga kita dapat menjaga dan melestarikannya,” pungkas Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar……(dwi)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *