Menteri Koperasi dan UKM Berharap Sektor Hutan Sosial Dapat Menghasilkan Devisa

Porosnusantara.co.id, Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap kelompok masyarakat pengelola hutan sosial di Indonesia agar berkoperasi, agar memiliki daya saing untuk masuk ke global value chain. “Terlebih lagi, salah satu proyek besar pemerintah untuk transformasi ekonomi adalah kehutanan sosial. Program tersebut masih perlu percepatan”, ucap Teten pada acara Festival Perhutanan Sosial Nasional (Pesona) dan Awarding Tokoh Hutan Nasional 2019 di Jakarta, Kamis (28/11).

BACA JUGA  PROYEK PERUMAHAN YANG DIDUGA TAK BERIJIN DI KECAMATAN KOTA BARU FIRAL DI BICARAKAN DI FACE BOOK

Menurut Teten, akses masyarakat kepada lahan akan memunculkan kekuatan-kekuatan ekonomi di masyarakat. “Akan muncul koperasi-koperasi petani, perkebunan, nelayan, dan sebagainya, sebagai pusat ekonomi baru di masyarakat”, tandas Teten.

Teten mengakui, saat ini struktur ekonomi bangsa ini kurang berkeadilan. Oleh karena itu, harus ada transformasi ekonomi. “Akses kepada lahan itu untuk memperbaiki struktur ekonomi yang berkeadilan. Kita mencoba membangun keadilan di Indonesia. Untuk itu, kami ditugaskan Presiden RI agar bekerja lintas sektoral, tidak lagi sendiri-sendiri”, tegas Teten lagi.

BACA JUGA  PWNU NTT berkurban ditengah pandemik Covid - 19

Kemenkop dan UKM, lanjut Teten, masuk ke semua sektor, yaitu pertanian, industri, kelautan dan perikanan, hingga kehutanan dan lingkungan hidup. Karena Kemenkop dan UKM yang memiliki tupoksi pembinaan pelaku usaha di semua sektor tersebut. “Kerjasama antar kementerian dan lembaga akan melahirkan ekonomi masyarakat yang tumbuh dan berkembang”, ucap Teten.

BACA JUGA  Yayasan Anugerah Maha Bintang Indonesia (YAMBI) Dan Dekranasda Lombok Tengah Gelar Indonesia Fashion Parade 2022

Bagi Teten, harus ada percepatan pembangunan ekonomi rakyat di sektor kehutanan. “Konsep atau model bisnisnya sedang disiapkan. Salah satunya, bisa kemitraan dengan usaha besar. Pasalnya, kita harus sudah masuk ke komoditi-komoditi yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Dan sektor kehutanan banyak terkandung sumber kekayaan hayati yang punya nilai ekonomi tinggi”, papar Teten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *