Dengan Screen House 700 m2, Petani Cabai Cianjur Cukupi Kebutuhan Hidup dan Amankan Pasokan Cabai

Cianjur,  Poros Nusantara – Kampung Pasir Cina, Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur yang berjarak tempuh hanya 2,5 jam dari Jakarta adalah salah satu gudang aneka sayur segar. Berkunjung ke sini, kita akan disuguhkan aneka rutinitas pengurus dan karyawan Gapoktan Multi Tani Jaya Giri.

Gapoktan Multi Tani Jaya Giri atau dikenal “ Mujagi ” merupakan produsen dan pemasar sayur mayur dengan komoditas utamanya cabai. Mereka mampu menopang pasokan pasar modern, restoran, pasar induk Jakarta dan pasar lokal di wilayahnya.

BACA JUGA  e-Panrita, Penerang Pendidikan Bagi Para Cendekia di Sulawesi Selatan.

Gapoktan yang berdiri sejak 2009 ini beranggotakan 28 kelompok tani atau 240 petani. Setiap hari mereka memasok minimal 6 kwintal cabai. Aktor dibalik keberhasilan ini adalah Suhendar, sang ketua gapoktan, dibantu Syaifudin bertindak penanggung jawab bidang produksi yang sangat menguasai teknik dan tekonolgi budidaya cabai. Melalui manajemen pola produksi mereka berhasil mengatur jadwal tanam dan jadwal panen pada 200 ha lahan cabai dan sayuran lainnya.

BACA JUGA  Singkawang Utara (Samelagi) Menerima Penghargaan Proklim dari Pemerintah Provinsi

Syaifudin, penanggung jawab Gapoktan Mujagi saat diwawancara di lahannya pada Minggu (5/6), menceritakan bahwa dirinya berhasil membuat _screen house_ dan rumah semai yang dilengkapi dengan _rain shelter_ seluas 700 m2. Ia mengungkapkan bahwa kunci sukses dalam bertani cabai adalah kesabaran, telaten, inovatif dan berani mencoba teknologi baru. “Jangan takut mengaplikasikan teknologi baru meskipun belum banyak yang melakukan dan belum terbukti tingkat keberhasilan sebelumnya,” ujar petani yang akrab disapa Didin ini.

BACA JUGA  Produk Olahan Cabai Kabupaten Sinjai Siap Bersaing

Didin juga mengungkapkan bahwa modal awal pembuatan _screen housenya_ sekitar Rp 48 juta. Uang tersebut cukup untuk membeli bambu, paranet, plastic UV, drip irigasi, torn, pipa dan biaya produksi cabai sebanyak 1.000 batang untuk mengisi screen housenya. Dengan screen house, ia bisa menanam cabai memasuki musim kemarau bulan April lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *