Porosnusantara.co.id – Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan memiliki potensi pengembangan melati, mawar dan kenanga yang tersebar di 2 Kecamatan yaitu Martapura dan Karang Intan. Tepatnya di Desa Bincau, Labuantabu, Pandak daun, Jingahhabang hilir, Jingah Habang Ulu dan Karang Intan.
Selama ini petani mengembangkan secara swadaya dan sudah turun temurun sejak puluhan tahun yang lalu, karena permintaan bunga tersebut untuk pernikahan maupun upacara keagamaan.
Keinginan pemerintah daerah Kabupaten Banjar untuk mengembangkan kawasan melati baik dalam aspek budidaya maupun pengembangan industri hilir seperti olahan melati menjadi minyak atsiri, ditindaklanjuti dengan kegiatan Bimbingan Teknis dan Pelatihan Pengolahan bunga beberapa waktu yang lalu.
“Saya berharap melalui kegiatan ini masyarakat lebih memahami budidaya yang baik sehingga menghasilkan produksi yang optimal. Diharapkan dapat memenuhi permintaan konsumen baik di Kalimantan Selatan, maupun provinsi lain seperti Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah,” ujar Raudhatul Wardiyah, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banjar.
Selain itu Raudhatul mendorong agar pengolahan melati, mawar dan kenanga dikembangkan menjadi minyak maupun bentuk olahan lainnya seperti campuran untuk industri teh.
Pada acara tersebut, Muhammad Fachry, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar juga berharap agar ada alokasi APBN untuk mengembangkan kawasan melati dan pendampingan dari Pusat dalam mendorong pengembangan agribisnis florikultura di Kabupaten Banjar untuk memasok kebutuhan di wilayah Indonesia Timur.
Kegiatan ini menghadirkan Setiono, pelaku usaha dari Kabupaten Batang. Dalam acara bimbingan teknis tersebut, Setiono menyampaikan beberapa bagaimana mengelola usaha tani melati bermutu dan mendapatkan keuntungan dari usahanya.